Liputan6.com, Jakarta - Sebagai produser dalam film terbarunya bersama Vincent Rompies, Pretty Boys, Desta dengan cermat memilih sutradara yang akan mengarahkan filmnya tersebut. Namun siapa sangka Desta ternyata memilih Tompi.
Tompi selama ini dikenal sebagai penyanyi sekaligus dokter bedah plastik. Dengan dipilihnya Tompi sebagai sutradara, tentu saja menjadi pertanyaan bagi orang banyak. Menanggapi hal tersebut, Desta dan Vincent Rompies mengungkapkan keinginan mereka untuk membawakan sesuatu yang fresh.
Advertisement
Baca Juga
Pada awalnya, Desta dan Vincent Rompies memiliki keinginan untuk bermain bersama dalam sebuah film. Desta kemudian menceritakan bagaimana Tompi dipilih sebagai sutradara film Pretty Boys.
"Jadi kita berdua nih nyari cerita sebetulnya. Ada beberapa cerita yang masuk tapi kita kurang sreg. Terus gue inget Tompi, karena Tompi ini kan doyan bikin film pendek. Jadi gue WhatsApp, 'Tom, lo punya cerita enggak buat gue sama Vincent?' Dia jawab, 'Gue lagi di Rusia nih.' Akhirnya, 5 menit kemudian dia telepon balik, 'Oke, gue ada nih' gitu," ujar Desta dalam wawancara Facebook Live bersama Liputan6.com di Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).Â
Semangat untuk Ide Film
Desta mengungkapkan semangat yang dimiliki Tompi ketika membuat ide cerita untuk filmnya. Tompi berangkat pada ide awal sederhana namun berhasil menarik perhatian Desta.
"Dia punya semangat ngasih tau idenya, jadi kita berdua nih dari kampung pengin terkenal, pengin masuk TV. Sampai akhirnya mereka masuk dunia yang bukan jati diri mereka sebenarnya. Ide awalnya seperti itu," papar Desta.
Advertisement
Keluhan Tompi
Proses syuting film Pretty Boys memakan waktu selama enam minggu. Dalam jangka waktu tersebut, sesekali Tompi mengeluh pada Desta dan Vincent Rompies. Kendati demikian, Tompi mengatakannya dengan nada bercanda.
"Makanya dia ngoceh melulu, ya walaupun kita tahu dia bercanda. Kalau sudah jam-jam malam dia bilang, 'Haduh, kalau gua operasi gue udah dapet banyak'. Kayak gitu-gitu lah. Kita tahu Tompi," ujar Vincent Rompies.
(Affiyah Tri Yuni Sari/mgg)