Liputan6.com, Jakarta - Reza Rahadian selama ini dikenal dengan karier gemilangnya di dunia seni peran. Sederet prestasi yang diperolehnya membuat Reza Rahadian semakin terlihat sempurna di mata masyarakat.
Namun siapa sangka, Reza Rahadian ternyata menyimpan kenangan pahit kala kecil. Saat masih duduk di bangku sekolah, pemeran Rudy Habibie ini pernah menjadi korban perundungan (bullying).
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran trailer film terbarunya, Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan. Ketika membahas tentang body shaming, Reza Rahadian jadi teringat dengan masa lalunya yang mengalami hal serupa.
"Di-bully pasti pernah, karena semua orang pernah ngalamin ya," ujar Reza Rahadian, di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019).
Â
Dijuluki Monyet
Saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), aktor ternama ini pernah dijuluki 'monyet' oleh teman-temannya. Julukan tersebut didapatkan Reza Rahadian karena bulu tubuhnya yang tampak lebat.
"Aku kan banyak bulunya, dan aku kayak gini sudah dari SMP. Kalau dipanggil, 'Monyet, si monyet datang'," ungkapnya.
Â
Advertisement
Sempat Kesal
Mendengar sebutan tersebut, Reza Rahadian mengaku dirinya sempat merasa kesal. Namun kini ia menganggap kejadian tak menyenangkan tersebut telah usai dan tak ingin mempersoalkannya kembali.
"Dulu sih anggapnya (bully), cuma kalau sekarang kayak lumrah aja. Dulu nanggepinnya sensitif, sekarang ya sudah lah. Sudah lewat masanya," tutur Reza Rahadian.
Â
Menyinggung Perasaan
Pria 32 tahun ini kemudian menyoroti fenomena basa-basi di tengah masyarakat yang dianggap masuk kategori body shaming. Menurutnya, hal tersebut dapat meyinggung perasaan orang lain.
"Kalau lagi ngumpul suka ada yang bilang, 'Kurusan, ya? Gemukan, ya?' Itu menurut saya bagi sebagian orang yang sensitif jadi menyinggung loh," kata Reza Rahadian.
Â
Advertisement
Lebih Dewasa
Sepuluh tahun lalu, Reza Rahadian mengatakan dirinya sempat mengalami krisis kepercayaan diri. Namun, masa-masa tersebut sudah terlewati dan kini ia menjadi lebih dewasa dalam menyikapi hal serupa.
"Mungkin ada (rasa insecure), cuma sudah di-merger. Artinya, lonjakkan hidupnya sudah berbagai macam. Jadi lebih matang dan lebih dewasa," ia mengakhiri.
(Affiyah Tri Yuni Sari/Mgg)