Djaduk Ferianto Beri Pertanda Akan Meninggal Dunia?

Meninggalnya seniman Djaduk Ferianto karena serangan jantung mengejutkan banyak pihak.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 16:00 WIB
Djaduk Ferianto
Djaduk Ferianto

Liputan6.com, Yogyakarta - Meninggalnya seniman Djaduk Ferianto karena serangan jantung mengejutkan banyak pihak, terutama keluarganya.

Kakak kandungnya yang juga seniman, Butet Kertaredjasa, mengaku tak memiliki firasat apapun sebelum kematian Djaduk Ferianto.

"Justru Djaduk yang sebetulnya memberi pertanda, namun baru sekarang saya menyadari", ungkap Butet Kertaredjasa di rumah duka, Rabu (13/11/2019).

Butet Kertaredjasa menceritakan, pertanda itu diberikan Djaduk Ferianto saat sedang berada di Afrika Selatan sebagai persiapan kolaborasi dengan seniman Capetown dan Johanessburg Maret tahun depan.

 

 

 


Puncak Gunung

Butet Kertaredjasa (Liputan6.com/ Wisnu Wardhana)
Butet Kertaredjasa (Liputan6.com/ Wisnu Wardhana)

Keduanya sempat mengunjungi puncak Table Mountain di Capetown. Di atas puncak gunung itulah, Djaduk Ferianto sempat mengatakan sudah menemukan melodi untuk kolaborasi tersebut, Djaduk Ferianto lalu menyenandungkan melodi tersebut dan merekamnya.

"Tadi atas izin keluarga saya mencari rekaman tersebut di smartphone Djaduk dan telah saya temukan. Semoga berbekal melodi tersebut, teman teman Kuaetnika bisa menggarapnya untuk kolaborasi Maret mendatang," tutur Butet sambil menahan haru.

 


Berduka

Suasana Rumah Duka Djaduk Ferianto di Bantul
Seniman musik dan teater Indonesia asal Yogyakarta, Djaduk Ferianto, meninggal dunia mendadak Rabu, 13 November 2019 pukul 02.30 WIB. (Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Butet memang terlihat sangat berduka dan kehilangan saudara yang banyak berproses bersama dalam kesenian, terutama di film dan teater. Saat proses wawancara pun, Butet nampak berusaha keras menahan tangisnya.

"Saya berharap, meski Djaduk sudah berpulang, semua proses yang ditinggalkannya tetap bisa berjalan, termasuk Ngayogjazz yang tinggal hitungan hari, bahkan harusnya itu bisa jadi tonggak monumen yang ditinggalkan oleh Djaduk karena dia salah satu pemrakarsanya," harap Butet.

 


Pertanda

Aktif sebagai anggota teater
Djaduk Ferianto (Sumber: Instagram/@djaduk)

Indra, salah satu pegiat Ngayogjazz, menuturkan bahwa Djaduk Ferianto memberikan tanda sebelum meninggal dunia. Tanda tersebut berupa penulisan dalam publikasi yang biasanya tertulis Djaduk Ferianto dan Kuaetnika.

"Kali ini Mas Djaduk hanya menuliskan Kuaetnika saja. Bookletnya dibuat sekitar tiga pekan lalu dan ternyata ini firasat beliau yang tak kami sadari," Indra mengenang.

 

 

 


Proses Pemakaman

Suasana Rumah Duka Djaduk Ferianto di Bantul
Seniman musik dan teater Indonesia asal Yogyakarta, Djaduk Ferianto, meninggal dunia mendadak Rabu, 13 November 2019 pukul 02.30 WIB. (Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Sementara itu, Misa Requiem bagi pria bernama lengkap RM Gregorius Djaduk Ferianto, digelar Rabu siang pukul 14.00 WIB dan jenazah akan dimakamkan pukul 15.00 WIB di makam keluarga Sembungan, Bangunjiwo, Bantul.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya