Liputan6.com, Jakarta Last Christmas tayang di jaringan bioskop Indonesia mulai Jumat, (6/12/2019). Penayangan Last Christmas di Indonesia lebih lambat ketimbang di AS, yakni 8 November 2019.
Last Christmas mengisahkan Kate (Emilia Clarke) yang bekerja di toko peranti Natal milik Santa (Michelle Yeoh). Suatu hari, Kate bertemu pemuda tampan, Tom (Henry Golding). Perkenalan Kate dan Tom menjadi pertemanan. Kate perlahan jatuh cinta.
Advertisement
Baca Juga
Yang tak sabar ingin menyaksikan Last Christmas, segeralah ke bioskop. Sebelum beranjak, simak dulu 6Â fakta menarik Last Christmas yang dikumpulkan Showbiz Liputan6.com dari berbagai sumber berikut ini.
1. Sewindu Memoles Naskah
Last Christmas terinspirasi dari lagu berjudul sama karya George Michael. Lagu yang dipopulerkan musisi asal Inggris, Wham!, ini lantas dikonversi dalam bentuk naskah oleh Emma Thompson dan suaminya, Greg Wise, sejak 2010. Sewindu kemudian, tepatnya September 2018, Paul Feig didapuk jadi sutradara Last Christmas.
Publik yakin naskah film ini tak akan receh. Reputasi Emma Thompson sebagai penulis naskah telah diakui Oscars. Pada 1995, ia meraih Piala Oscar Penulis Naskah Adaptasi Terbaik lewat film Sense and Sensibility.
Advertisement
2. Syuting Jam 2 Pagi
Syuting film Last Christmas dimulai pada 26 November 2018 hingga Februari 2019. Emilia Clarke menyanyikan sendiri lagu-lagu yang dibawakan oleh karakter Kate. Ada banyak catatan menarik selama proses produksi.
Salah satunya, sejumlah adegan film ini diambil gambarnya sekitar jam 2 pagi di London untuk menghindari keramaian yang berpotensi mengganggu jalannya syuting. Andrew Ridgeley, salah satu personel grup musik Wham!, tampil sebagai kameo di antara kerumunan penonton di adegan akhir film.
3. Paul Feig Trauma
Awalnya sutradara Paul Feig tidak tertarik menggarap Last Christmas yang bertemakan hari raya. Mengingat, pada 2006, ia pernah bikin film bertema hari raya bertajuk Unaccompanied Minors. Apes, film yang dibintangi Dyllan Christopher ini dicaci maki kritikus dan ambyar di pasar. Paul Feig berubah pikiran setelah membaca naskah yang dikirimkan secara pribadi oleh Emma Thompson.
Benar saja. Diproduksi dengan biaya 30 juta dolar AS (420 miliar rupiah), Last Christmas telah meraup 68 juta dolar AS (953 miliar rupiah) dari seluruh dunia.
Advertisement
4. Kumpulan Esai Makna Natal
Sebagai pemain, penulis naskah, dan produser, Emma Thompson sangat giat mempromosikan Last Christmas. Usai syuting di studio film London Barat, Emma Thompson menyiapkan esai personal tentang makna Natal.
Kumpulan esai itu dikemas dalam format buku berjudul Last Christmas. Buku ini menampilkan tulisan sejumlah bintang papan atas seperti Andy Serkis, Emily Watson, hingga peraih Oscar, Olivia Colman. Laba hasil penjualan buku disumbangkan di dua acara amal.
5. Proyeksi Laba yang Meleset
Last Christmas dirilis di AS dan Kanada berbareng dengan film Doctor Sleep, Midway, dan Playing with Fire. Film ini diproyeksikan mengeruk pendapatan kotor 13-19 juta dolar AS dari peredarannya di 3.448 teater pada akhir pekan pertama penayangan. Hari pertama, Last Christmas membukukan pendapatan 4,1 juta dolar AS.
Sayang, pencapaian ini gagal dipertahankan pada hari-hari berikutnya. Opening weekend, Last Christmas hanya meraih 11,6 juta dolar AS dan bertengger di urutan keempat tangga box office.
Advertisement
6. Mengapa Last Christmas?
Ada banyak lagu Natal populer, tapi mengapa harus "Last Christmas" yang difilmkan? Tahukah Anda, tahun lalu "Last Christmas" masuk di daftar lagu Hari Raya klasik. Pada 24 Desember 2018, lagu ini didengar lebih dari 7 juta kali di Spotify. Pencapaian ini menempatkan "Last Christmas" sebagai lagu era 1980-an paling didengar.
Sejumlah musisi terkenal menyanyikan ulang lagu ini. Di antaranya, Arianda Grande, Taylor Swift, Gwen Stefani, Carly Rae Jepsen. Para peraih Grammy ini merekam ulang "Last Christmas" dipayungi studio resmi.