Curhatan Penuh Haru SBY Setahun Ditinggal Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhirnya pada 1 Juni 2019.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 02 Jun 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 18:30 WIB
SBY dan Ani Yudhoyono
Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhirnya pada 1 Juni 2019.(Dok.Instagram/@aniyudhoyono/https://www.instagram.com/p/Bl4va8sFx5-/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Ani Yudhoyono, istri Susilo Bambang Yudhoyono, sudah setahun meninggalkan dunia fana. Ia wafat pada 1 Juni 2019 lalu setelah berjuang melawan kanker.

Melalui akun Instagram Ani Yudhoyono, Selasa (1/6/2020), sang suami mencurahkan perasaannya selama setahun sendiri, tanpa pendamping hidup.

Bagi SBY, bukan perjalanan mudah setahun ditinggal Ani Yudhoyono. Meski begitu, ia merelakan sang istri bersama Sang Pencipta.

 

Tahun Terberat

SBY mencurahkan perasaannya tentang mendiang Ani Yudhoyono (Foto: Instagram/@aniyudhoyono)
SBY mencurahkan perasaannya tentang mendiang Ani Yudhoyono (Foto: Instagram/@aniyudhoyono)

Bagi SBY, awal kepergian sang istri menjadi hari berat yang harus dilaluinya bersama kedua anak laki serta menantu dan cucu-cucunya.

"Setahun Telah Kulalui“Istirahatlah Dengan Tenang Istriku Tercinta”Alhamdulillah, tahun terberat dalam hidupku telah kulalui ~ 1 Juni 2019 - 1 Juni 2020. Setahun sudah Ani Yudhoyono, belahan jiwaku, menghadap Sang Pencipta, Allah SWT," tulis SBY dengan mengunggah foto sang istri.

Hidup Baru

7 Momen SBY Setia Dampingi Ani Yudhoyono di Rumah Sakit, Bikin Haru
SBY - Ani Yudhoyono (Sumber: Instagram/aniyudhoyono)

SBY mengungkapkan bahwa Ani Yudhoyono merupakan cinta abadinya. Banyak kenangan indah yang dilalui mereka bersama anak serta menantu dan cucu-cucu mereka.

Kepergian Ani tak ingin terus diratapi oleh sang suami.

"Aku berharap, di tahun-tahun mendatang aku makin kuat untuk melanjutkan hidupku yang baru. Hidup tanpa orang yang sangat kucintai," lanjutnya.

Masih Berduka

Bukan menolak takdir, bahkan SBY berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberikannya pelajaran berharga atas kepergian Ani Yudhoyono. Namun, sebagai manusia biasa, SBY tetap merasakan kesedihan yang mendalam.

"Terima kasih Tuhan, telah membimbingku dan memberikan pelajaran hidup yang amat berharga. Meskipun aku tak akan pernah menolak takdirku, terus terang amat berat aku menjalani kehidupan tanpa Ani. Kehilangan dan kesedihan masih membayangi hari-hariku yang panjang dan malam-malamku yang gelap," sambungnya.

 

Jalani Proses Penyembuhan

Setahun ini, tepatnya 1 Juni 2020, SBY tersadar, tentang hari baru yang harus dilaluinya. Ia pun telah merelakan kepergian orang yang begitu dicintainya.

"Setahun ini, seraya terus beribadah dan belajar memahami makna hidup yang hakiki, aku juga melakukan “healing process” atas kepergian Ani. Tak mudah memang. Tapi harus kujalani," paparnya.

Bukan Cerita Sedih

Ke depannya, SBY ingin menjalani kehidupannya dengan penuh keceriaan. Meski disadari, kesedihan belum juga hilang.

"Aku harus mengisi lembaran hidupku, sambil mengenang masa-masa indah bersama Ani. Tentu aku berharap agar lembaran itu tak hanya terisi oleh cerita tentang kedukaan, yang saat ini memang belum hilang," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya