Cerita SBY Tolak Tawaran Jabat Presiden 3 Periode: 5 Tahun Pun Cukup Kalau Sepenuh Hati

SBY pernah ditawarkan agar maju kembali untuk menjabat presiden RI tiga periode. Bahkan, kala itu tawaran untuk mengubah undang-undang juga datang kepadanya.

oleh Winda Nelfira diperbarui 10 Feb 2025, 20:53 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 20:53 WIB
SBY dan Ani Yudhoyono
Kemesraan SBY dan Ani Yudhoyono (Dok.Instagram/@aniyudhoyono/https://www.instagram.com/p/Bl4va8sFx5-/Komarudin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-6 yang menjabat selama dua periode, yakni pada 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014.

SBY berbagi cerita, pernah ditawarkan agar maju kembali untuk menjabat presiden tiga periode. Bahkan, kala itu tawaran untuk mengubah undang-undang juga datang kepadanya.

"Saya tahu dulu sebagian, saya tidak tahu seberapa banyak menginginkan 'Udah lah Pak SBY kalau perlu kan bisa disesuaikan undang-undang dasarnya, why not. Kalau bisa menambah satu periode biar lebih banyak yang dihasilkan'," kata SBY dalam wawancara khusus kepada Retno Pinasti Pemred SCTV-Indosiar, dikutip Senin (10/2/2025).

Tak hanya itu, lanjut SBY, dorongan untuk mendiang sang istri, Ani Yudhoyono, agar maju sebagai kandidat calon presiden saat itu juga dimunculkan. Namun, SBY dan Ani dengan tegas menolak.

"Kami berdua mendengar, kami berdua bersatu dalam pikiran, sangat jelas dan tegas, no!" ujar SBY.

Menurut SBY, dalam kurun waktu lima tahun atau satu periode pun sebenarnya sudah cukup memimpin sebuah negara. Asalkan, kata dia, kepemimpinan dijalankan dengan sepenuh hati.

"Gini, memimpin negara, memimpin bangsa, memimpin pemerintahan, lima tahun pun sebetulnya cukup kalau itu dilaksanakan dengan sepenuh hati. Kebijakan tepat, keputusan tepat, apalagi 10 tahun more than enough," ucap SBY.

Oleh karena itu, SBY merasa dua periode menjabat sebagai presiden RI adalah kesempatan yang sebetulnya lebih dari cukup.

"Jadi, for me, sudah cukup 10 tahun agar muncul pemimpin-pemimpin baru yang melanjutkan estafet kepemimpinan. Alasan saya itu," kata SBY.

Baca juga Jokowi: Saya Tidak Pernah Minta Jabatan 3 Periode, Jangan Memframing Jahat

Tambah Masa Jabatan Akan Membentuk Pemimpin Diktator dan Tiran

Gaya Elegan Menantu SBY di Amerika Serikat, Annisa Pohan Jinjing Tas Rp39 Juta-an dan Aliya Rajasa Tampil dengan Tas Rp140 Juta-an
Lihat di sini tampilan menantu SBY, Annisa Pohan dan Aliya Rajasa di Amerika Serikat. [@ibasyudhoyono].... Selengkapnya

Selain itu, SBY menilai seseorang yang memimpin 10 tahun saja sudah mulai menurun peformanya, baik dari segi kreativitas, pemikiran, hingga ide-ide yang dihasilkan.

Tak hanya itu, SBY bilang, keinginan menambah jabatan juga cenderung menciptakan pemimpin yang diktator dan tiran.

"Dengan pikiran yang jernih, dengan niat yang baik saya mengatakan cukup," ucapnya.

"Tidak terpikir dan andai kata ada undang-undang dasar yang diubah pun, saya tidak akan maju lagi, rekamannya masih ada. Kalau misalkan ada gerakan, boleh kok pak tambah satu periode, i will not accept my nomination kalau diminta maju lagi. Mengapa saya ceritakan ini? Ini sejarah," kata SBY.

 

Infografis Pertemuan Prabowo dengan Megawati, SBY dan Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pertemuan Prabowo dengan Megawati, SBY dan Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya