Liputan6.com, Seoul - Siapa bilang para penggemar K-Pop hanya perempuan muda penggemar oppa-oppa Korea? Penulis kondang Paulo Coelho, memberikan argumentasinya, bahwa ada banyak hal yang bisa dipetik dari dunia hiburan Korea Selatan.
Diwartakan Soompi, Senin (9/11/2020), Paulo Coelho mengadakan wawancara tertulis bersama Yonhap News mengenai ketertarikannya soal budaya pop Korsel. Ia menceritakan film pertama yang memicu ketertarikannya terhadap industri showbiz Negeri Ginseng.
Advertisement
Baca Juga
"Sekitar tahun 2016. Aku tidak sengaja menyaksikan film Old Boy dari sutradara Park Chan. Itu adalah alasanku jatuh cinta kepada Hallyu," tutur Paulo Coelho. Setelahnya, ia mengaku telah menyaksikan lebih dari 100 film Korea.
Seperti banyak penggemar sinema Korea, penulis novel sukses The Alchemist tersebut juga penasaran seperti apa suasana Seoul dan Busan aslinya.
My Mister
Penulis berusia 73 tahun ini mengungkap ia baru menyelesaikan serial My Mister yang dibintangi IU. Drama Korea tahun 2018 ini rupanya membuatnya benar-benar terkesan.
"Ini adalah sebuah mahakarya yang hebat. Ini adalah proyek terbaik yang baru-baru ini kulihat. Kisahnya menampilkan psikologi manusia secara subtil, dan memiliki cerita yang kaya," tuturnya.
Tak hanya itu, sebagai orang dari luar Korea, ia sangat tertarik dengan tema yang menceritakan tentang hubungan antara Korut dan Korsel.
Advertisement
Kagumi BTS
Tak cuma drama dan film Korea, pria asal Brasil ini juga menyukai BTS.
"BTS adalah grup yang sangat aku suka, dan aku selalu menekankan sebisa mungkin bahwa orang seharusnya memberi perhatian kepada mereka. Meminjam perkataan istriku, mereka memiliki karisma yang murni, dan mereka memberikan inspirasi kreatif," ujarnya.
Dikagumi BTS
Sebaliknya, anggota BTS pun kagum dengan karya Paulo Coelho. Suga misalnya, pada 2018 lalu merekomendasikan The Alchemist kepada penggemarnya. Belakangan, buku ini menarik perhatian besar di Korea Selatan, bahkan masuk dalam urutan teratas buku terlaris.
"Aku mengira ada kekeliruan, tapi ternyata tidak. Saat itu aku tak mempromosikan bukuku di Korea, juga tak menggelar konferensi pers di sana. Artinya, buku ini terjual karena omongan dari mulut ke mulut," tuturnya.
Ia menambahkan, "Aku selalu tersentuh setiap kali ada penyanyi atau aktor Korea yang berbicara tentang novelku," kata Paulo Coelho.
Advertisement
Bela BTS
Pada pertengahan tahun ini, Paulo Coelho juga sempat membela BTS lewat Twitter. "Haters adalah pengagum kebingungan yang ingin seperti dirimu," cuit Paulo Coelho pada Maret 2020.
Saat seorang pembawa berita mengungkap ketidaksetujuannya atas cuitan ini, penulis Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis ini mengklarifikasi bahwa cuitan itu adalah soal haters BTS.
"Aku merujuk kepada grup Korea, BTS, yang selalu diserang oleh pencela, hanya karena mereka adalah grup paling sukses di planet ini," tuturnya kala itu.