Liputan6.com, Jakarta Masih ada catatan menarik dari malam puncak Festival Film Indonesia atau FFI 2020. Salah satunya, Perempuan Tanah Jahanam yang meraih Piala Citra Film Terbaik.
Di FFI 2020, Perempuan Tanah Jahanam membawa pulang enam Piala Citra termasuk Film dan Sutradara Terbaik untuk Joko Anwar. Ini menyempurnakan reputasi Perempuan Tanah Jahanam.
Advertisement
Baca Juga
Selain kualitas diakui festival, film ini berjaya di tangga box office dengan merangkul 1,7 juta penonton lebih tahun lalu. Karya Joko Anwar ini membuktikan, unsur komersial dan kualitas bisa dipertemukan.
Craftmanship Kalian Luar Biasa
“Craftmanship kalian luar biasa every each one of you sehingga mampu membuat film ini menjadi film yang membanggakan,” sanjung Joko Anwar kepada pemain dan kru film Perempuan Tanah Jahanam.
Lebih lanjut, ia berharap film Indonesia apapun genrenya punya kesempatan yang sama untuk meraih banyak penonton. Dengan demikian, industri film Tanah Air berkembang.
Advertisement
Berhenti di Kala Pandemi
“Hanya dengan kerja keras, dedikasi yang penuh, kecintaan terhadap profesi akan membuat film Indonesia lebih tinggi derajatnya di mata Internasional dan di hati kita semua,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (5/12/2020).
“Kita berhenti di kala pandemi, saat film Indonesia berada di puncak masa kejayaan,” Joko Anwar mengingatkan. Kejayaan film Indonesia mencerminkan tingkat kepercayaan penonton.
Film yang Merusak Kepercayaan
Karenanya Joko Anwar berharap, jika pandemi Covid-19 berakhir, sineas Indonesia jangan lagi merusak kepercayaan penonton dengan memproduksi film-film berkualitas rendah.
“Kita memiliki kepercayaan penonton yang sangat tinggi terhadap film Indonesia sehingga kita tidak boleh membuat film, merilis film, yang merusak kepercayaan ini,” katanya.
Advertisement
Profesi dan Cinta
“Mari bekerja sama untuk meningkatkan sesuatu yang bukan jadi profesi kita tapi cinta kita, film Indonesia,” sutradara A Copy of My Mind dan Pengabdi Setan mengajak.
Perempuan Tanah Jahanam menjadi film Terbaik FFI 2020 mengungguli Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah, Humba Dreams, Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan, Mudik, serta Susi Susanti: Love All.