Deddy Mizwar Bahas Masa Depan Film Indonesia di Antara Bioskop dan Platform Digital, Ini Katanya

Deddy Mizwar berbagi perspektif soal masa depan film Indonesia mengingat pada 2020 dipukul pandemi Covid-19 dan dikepung platform digital.

oleh Wayan Diananto diperbarui 15 Jan 2021, 15:40 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 15:40 WIB
Deddy Mizwar. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Deddy Mizwar. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Daya tahan industri bioskop dan film Indonesia tengah diuji. Pandemi Covid-19 memaksa jaringan bioskop tutup sementara. Kalau pun buka, kapasitas studionya menurun drastis karena mengacu pada protokol kesehatan.

Deddy Mizwar dalam webinar bertajuk “2021: Bioskop Atau OTT Apps,” Kamis (14/1/2020), menjelaskan, platform digital bisa jadi salah satu solusi bagi pencinta sinema yang merindu film baru namun masih enggan keluar rumah.

Sang Jenderal Nagabonar menilai, platform digital atau OTT bagian dari kemajuan teknologi. Sineas Indonesia mesti menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar tetap bisa berkarya.

Tak Bisa Dilawan

Cinema XXI. (Foto: Koleksi Cinema XXI)
Cinema XXI. (Foto: Koleksi Cinema XXI)

“Perkembangan teknologi tidak bisa dilawan, kita harus ikut arusnya biar kita tetap bisa berkarya,” kata Deddy Mizwar seraya mengingatkan kondisi bioskop Indonesia hingga awal 2021 belum 100 persen pulih. Pemerhati film Yan Widjaya membenarkan.

“Contohnya film produksi MD Pictures, Asih 2 yang tayang di bioskop mulai 24 Desember 2020, perolehan penontonnya 190 ribuan. Ini jauh berbeda dengan Asih yang tayang 11 Oktober 2018 dengan 1,7 jutaan penonton,” ia membeberkan.

Rindu Bioskop

Wonder Woman 1984. (Foto: Dok. Warner Bros./ IMDb)
Wonder Woman 1984. (Foto: Dok. Warner Bros./ IMDb)

“Sementara salah satu raksasa Hollywood yang tiba di Indonesia bulan lalu, Wonder Woman 1984, dalam perkiraan saya ditonton 300 ribuan orang,” Yan Widjaya menambahkan.

Deddy Mizwar berharap, pandemi Covid-19 segera teratasi agar industri, termasuk ekonomi kreatif segera pulih. Ia memahami, para pencinta sinema merindu suasana bioskop.

Dari Bioskop ke Platform Digital

Deddy Mizwar. (Foto: Instagram @deddy_mizwar)
Deddy Mizwar. (Foto: Instagram @deddy_mizwar)

“Pun saya memahami keputusan sejumlah produser untuk menayangkan film baru mereka di platform digital,” ucap Deddy Mizwar yang meluncurkan film Bidadari Mencari Sayap di Disney+ Hotstar, tahun lalu.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah selebritas mengajak masyarakat berani ke bioskop dengan mematuhi protokol kesehatan ketat. Salah satunya, Angga Yunanda saat mempromosikan Mariposa

Bioskop Tak Kan Terganti

Angga Yunanda. (Foto: Instagram @anggayunandareal16)
Angga Yunanda. (Foto: Instagram @anggayunandareal16)

“Saya optimistis pengalaman menonton di bioskop tidak akan terganti. Insyaallah bioskop aman. Dengan catatan penonton kooperatif untuk mematuhi protokol kesehatan selama berada di bioskop,” ungkap Angga Yunanda.

“Saya saja kangen duduk di bioskop, menghadap layar berukuran besar, mendengar jingle Dolby Digital yang diputar sebelum film utama tayang. Atmosfer dan reaksi penonton di sekitar,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya