5 Film Superhero Dengan Kualitas Terburuk

kali ini, kita akan sedikit membahas tentang 5 Film Superhero terburuk di era 2000an yang diambil berdasarkan review dari kritikus ternama.

oleh Feby Ferdian diperbarui 08 Nov 2012, 21:40 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2012, 21:40 WIB
film-buruk-2-121108-logo.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Film superhero ternyata masih sangat diminati dan menjadi pilihan utama bagi para penikmat film. Setelah sejumlah judul berhasil meraup banyak keuntungan, para superhero lainnya pun sudah siap untuk kembali meramaikan dunia perfilman dunia.

Namun untuk kali ini, kita akan sedikit membahas tentang 5 Film Superhero dengan kualitas terburuk yang diambil berdasarkan review kritikus di rotten tomatoes. Apa saja ya kira-kira?

Catwoman (9% 3.1/10)

Sangat menggelikan ketika melihat sosok Catwoman tiba-tiba memiliki kekuatan super yang seharusnya tidak ia miliki. Diperankan oleh Halle Berry, Film ini bercerita tentang Patience Phillips yang mendapatkan kekuatan super setelah mengalami kejadian yang hampir merenggut nyawanya. Sejak saat itu, ia menjadi Catwoman tuk menyelediki siapa yang telah membunuhnya.

Elektra (10% 3.7/10)

walau merupakan spin-off dari film Daredevil, tapi film ini sama sekali tak membahas tentang karakter pengacara tunanetra yang menjadi pembela keadilan di dalam ceritanya. Elektra justru diceritakan muncul dengan emosi yang tidak stabil setelah dihidupkan kembali dari kematian.

Memakai identitas pembunuh bayaran sebagai penguat dasar cerita, Rob Bowman sebagai sutradara gagal menampilkan epiknya pertarungan antar para Ninja. Selain alur cerita yang terasa terlalu lama, penonton juga sepertinya lelah melihat kostum yang kurang menarik, bahkan untuk fansnya sendiri.

The Spirit (14% 3.5/10)

Sebelum dirilis, banyak sekali pihak yang sangat memuja-muja dan menantikan kehadiran film ini dilayar lebar. Maklum saja, The Spirit disutradarai langsung oleh Frank Miller, seseorang yang memiliki peran penting dalam menciptakan karakter-karakter heroik di film 300 hingga menuai sukses besar di tangga box office. Tapi sayangnya harapan itu pun berubah menjadi mimpi buruk saat film yang banyak menampilkan karakter gadis seksi ini muncul ke permukaan. 

Frank Miller terlihat terlalu fokus ke karakter dan keseksian dari para pemainnya hingga sedikit mengabaikan jalan cerita. Alhasil, alur cerita pun menjadi tak tentu arah dan mengecewakan bagi siapa saja yang menontonnya, termasuk untuk Frank Miller sendiri (mungkin).

Ghost Rider (26% 4.3/10)

Ghost Rider berkisah tentang Johnny Blake, seorang stuntmant motorcycle yang menjual jiwanya ke "Dark Force" untuk menyelamatkan nyawa kekasihnya. Sejak itu, Blake memiliki kutukan yang bisa merubah dirinya menjadi manusia berkepala api. 

Film yang dibintangi oleh Nicholas Cage ini justru terlihat mengesalkan karena jalan cerita yang terlalu ringan. Sang Superhero ini juga terlihat terlalu kuat sehingga musuhnya terlihat tak berdaya. Tapi meski film ini banyak mendapatkan kritikan, Hal itu tidak menyurutkan langkah Cage untuk kembali bermain dalam sequelnya. Hasilnya? Jauh lebih buruk.

Green Lantern (26% 4.6/10)

Green Lantern sebenarnya memiliki latar belakang yang tidak biasa dan cukup bagus untuk menciptakan karakter superhero. Namun sayangnya perkembangan cerita justru tak sanggup menyamai premis yang telah dibuat. 

Walau tidak berarti buruk, film ini gagal meraih simpati penonton dikarenakan kurang dalamnya alur cerita dan minimnya penggalian karakter yang dilakukan oleh Ryan Renolds. Cercaan kritikus dan minimnya pujian penonton pun akhirnya membuat  film yang disutradarai oleh Greg Berlanti ini harus berjalan dengan kondisi yang kurang menguntungkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya