Liputan6.com, Jakarta Sukses dengan lima single sebelumnya, Harry Kutai kini merilis single terbarunya yang bertajuk "Hancur Hatiku" di Safari Cafe, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Single keenam Harry Kutai tersebut merupakan ciptaan musisi Dommy Allen. Beda dari sebelumnya, kali ini single tersebut bergenre pop dangdut.
"Saya bersyukur alhamdulilah, single keenam ini akhirnya bisa diluncurkan sesuai jadwal. Mudah-mudahan lagu ini dapat diterima oleh penikmat musik Indonesia," ujar Harry Kutai dalam jumpa pers di tempat yang sama.
Advertisement
Dikemas dengan aransemen yang apik namun ringan, lagu "Hancur Hatiku" terdengar cukup easy listening. "Lagu ini memang sengaja dibuat agar gampang dicerna, semoga disukai banyak orang," kata Harry Kutai.
Dihadiri
Pada momen peluncuran single keenam Harry Kutai tersebut, dihadiri oleh sederet artis, yakni Ermy Kulit, Vera Bintang Pantura (Vera BP4), Ay Claudya, dan Vellyn Chu.
Sederet artis yang hadir ikut mendukung eksistensi pria yang juga dikenal dengan nama Pangeran Harry ini di musik Indonesia. Ermy Kullit misalnya, penyanyi kondang di jamannya ini mengakui tekad Harry Kutai dalam bermusik sangat besar.
"Saya mengenal Harry Kutai sudah sejak lama. Saya sangat mendukung beliau dalam bermusik. Lagu-lagunya beliau cukup easy listening. Mudah-mudahan single barunya bisa sukses dan bisa menjaga eksistensinya di musik Indonesia," ucap Ermy Kullit.
Advertisement
Mengenal
Begitu pula halnya dengan Vera Borneo, Vellyn Chu dan Ay Claudia. Semua mengenal Pangeran Harry sejak lama dan mendukung kiprah Harry Kutai di musik Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Harry Kutai adalah salah satu bangsawan daerah Kutai yang pernah aktif di Pemerintahan Kutai Kertanegara, Kabupaten Tenggarong Kalimantan Timur.
Karier
Harry Kutai memulai karier musiknya sejak tahun 2000 bersama Is Hariyanto. Di antara lagunya berjudul "Aku Bukan Dewa" ciptaan Eko Saki, "Jangan Lupakan Aku", single "Peluklah Aku Dalam Cintamu", dan "Hancur Hatiku".
“Lagu 'Hancur Hatiku' ini sangat sederhana, menceritakan tentang hubungan antara dua kekasih yang putus cinta di tengah jalan dan akhirnya bubar begitu saja meninggalkan luka yang sangat dalam, maka hancurlah hatinya. Jadi lagu ini bukan curahan hati saya, melainkan orang lain,” pungkas Harry Kutai.
Advertisement