Liputan6.com, Jakarta Valentine datang kala kasus varian Omicron melonjak tajam. Artinya, perayaan Hari Kasih Sayang jadi lebih terbatas. Menonton film di rumah saja tampaknya jadi pilihan aman. Book of Love layak dipertimbangkan.
Film yang dibintangi Sam Claflin dan Veronica Echegui ini mengusung genre komedi romantis dengan latar Amerika Serikat lalu Meksiko. Mengintip premis dan latarnya, kita bisa membayangkan benturan budaya yang terjadi.
Advertisement
Baca Juga
Book of Love yang disutradarai Analeine Cal y Mayor menuai ulasan beragam. Banyak yang suka namun tak sedikit yang mengkritisi sejumlah aspek dari penokohan hingga ending. Berikut review film Book of Love.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
The Sensible Heart
Book of Love dibuka dengan pembacaan novel The Sensible Heart karya Henry Copper (Sam Claffin) di sebuah toko buku, yang hanya dihadiri seorang peserta. Belum selesai acara, satu-satunya peserta hengkang. Pihak toko buku lantas melabeli The Sensible Heart, “beli satu dapat tiga.”
Beberapa jam setelahnya, Henry Copper dikontak publisis, Jen Spencer (Lucy Punch), yang mengabarkan The Sensible Heart memang jeblok di AS namun laris di Meksiko. Maka, ia diterbangkan ke sana untuk mengunjungi Meksiko City dan Palenque.
The Sensible Heart versi Meksiko diterjemahkan Maria Rodriguez (Veronica Echegui). Tiba di sana, Henry dijemput Maria bersama kakeknya, Max (Fernando Bece), dan putranya, Diego (Ruy Gaytan). Henry syok mendapati kover buku The Sensible Heart versi Meksiko bak poster film 17 tahun ke atas.
Advertisement
Opera Sabun
Rupanya, Maria menulis ulang The Sensible Heart menjadi opera sabun perselingkuhan dan adegan panas. Henry Copper mulanya ngamuk. Belakangan, ia dilema karena perubahan konten bukunya melahirkan banyak penggemar.
Setelah adegan pindah ke Meksiko, plot mudah terbaca. Kita tahu ke mana Analeine Cal y Mayor dan David Quantick mengarahkan cerita serta bagaimana ini akan berakhir. Yang membuat Book of Love masih enak diikuti, interaksi kedua tokoh utama.
Sam Claflin dan Veronica Echegui menghidupkan karakter secara effortless. Sejumlah konflik yang terpercik terasa wajar, membuat penonton mudah memahami apa yang tengah mereka hadapi. Walhasil, Henry dan Maria terasa dekat.
Maria Tampak Utuh
Jika dibandingkan, katakter Maria lebih utuh. Sejumlah karakter pendukung menerangi masa lalu dan masa sekarang seorang Maria dari Max, Diego, hingga Antonio (Horacio Garcia Rojas), mantan suami tak bertanggung jawab namun percaya diri meminta kesempatan kedua.
Maria terasa lebih detail dan jelas. Sementara Henry malah agak samar. Kita mengenalnya background-nya dari sejumlah pengakuan lisan. Selebihnya, adalah perjalanan dua tokoh mencari cinta dalam pergerakan yang terus maju.
Advertisement
Emosi dan Mood Stabil
Gesekan budaya yang terjadi dalam Book of Love hanya sebatas salah paham bahasa. Tidak digali lebih jauh. Target utama Analeine Cal y Mayor menyajikan kisah cinta romantis dengan segmen 30 tahun ke atas.
Emosi karakter dan mood film ini cenderung stabil. Jika ditilik lebih dalam, Book of Love tak sekadar mencari cinta. Ia menjelma sindiran keras bagi selera masyarakat terhadap buku plus minat baca yang rendah.
Buku tentang perenungan hidup dan cinta sepi peminat. Giliran opera sabun, drama perselingkuhan, kalau perlu menyenggol (maaf) LGBT sekalian, auto laku keras.
Porsi Cukup
Di sisi lain, ini juga sindiran bagi penulis. Bahwasannya, pembaca makin kritis dan peka. Mereka bisa merasakan penulis paham soal hubungan dan falsafah cinta, atau sekadar berkhotbah atas dasar imajinasi juga standar ideal.
Dikemas dengan durasi ringkas, Book of Love memang tak menyuguhkan kualitas akting papan atas, naskah berdimensi, kecerdasan pengambilan gambar dan elemen teknis. Cukup banyak adegan yang diambil closeup dan medium closeup untuk mempresentasikan ekspresi maupun emosi.
Gambar panorama hadir untuk memperlihatkan keindahan tempat kejadian perkara. Semua hadir dalam porsi cukup.
Advertisement
Perihal Babak Akhir
Di babak akhir, Book of Love jadi opera sabun yang sebenarnya. Drama dibuat dengan mengumpulkan semua pihak yang bertikai di satu titik. Konflik seketika menjadi hiperbolis dan film banget.
Jadi Anda tak perlu berpikir njelimet. Tonton dan nikmati saja. Book of Love tipe film yang enak ditonton waktu senggang. Kita bisa ngakak, senyum-senyum sendiri, atau terharu dengan chemistry duo Sam Claflin- Veronica Echegui.
Plus, performa Ruy Gaytan sebagai Diego, anak yang membenci perpisahan. Adegan Diego dan Henry dalam sebuah perjalanan terasa sejuk. Anda bisa menyaksikannya secara legal lewat KlikFilm mulai Februari 2022.
Pemain: Sam Claflin, Veronica Echegui, Fernando Becerril, Ruy Gaytan, Horacio Villalobos, Horacio Garcia Rojas. Lucy Punch
Produser: Naysun Alae-Carew, Maxime Cottray, Michael Knowles, Allan Niblo, Richard Alan Reid, Nick Spicer, Matt Williams
Sutradara: Analeine Cal y Mayor
Penulis: Analeine Cal y Mayor, David Quantick
Produksi: Sky, Vertigo Films, XYZ
Durasi: 1 jam, 44 menit