Deolipa Project Merilis 2 Single Terbaru dengan Tema Cinta

Liputan6.com, Jakarta Deolipa Project merupakan grup band yang beraliran country rock. Band ini beranggotakan 6 personil diantaranya, Deolipa Yumara selaku pencipta lagu sekaligus vokalis band.

Arya Setyadi sebagai bassist, arranger dan backing vocal. Anggota selanjutnya ada Eta Dipa sebagai lead guitar dan backing vocal. Eghay sebagai keyboard, sequencer, dan backing vokal, Fikri Khair sebagai second guitarist dan Leo Agustri sebagai dummer.

Grup band ini baru saja merilis dua single terbarunya yang berjudul "Kembalilah Sayang" dan "Datang Dalam Kenangan" pada Kamis (22/9/2022). Single tersebut merupakan single ke-16 dan ke-17 Deolipa Project.

Lagu yang diciptakan oleh Deolipa Yumara ini bertemakan cinta. Musisi yang sekaligus merupakan seorang pengacara, mengungkapkan memang dari dulu sudah memiliki kegemaran bermusik.

"Dari dulu memang sudah menjadi pekerjaan saya membuat lagu, setidaknya ada 17 lagu yang telah saya buat," ujarnya. 

Menurut personil yang lain, Deolipa memiliki warna suara yang unik dan khas. Deolipa sendiri mengaku hal ini ia dapatkan saat sedang kuliah dari Franky Sahilatua.

"Tahun 1994, Bung Franky itu suka mengajarkan vokal dalam nah aku disuruh nyontek, teknik vokal sesuai dengan warna suaranya," ujar Deolipa. 

Selain itu, Deolipa menulis lagu sendirian dan semuanya berdasarkan pengalam pribadinya. "Semua lirik lagu Pak Olip (Deolipa) yang bikin dan memang semuanya berdasarkan real story, apa yang dia alami dia tulis, untuk menjadi sebuah lagu itu aransemennya aku gak sendirian banget, harus approve ke bang olipnya," ujar Arya yang mengaransemen lagu. 

Lebih lanjut, ia menuturkan, akan membuat lagu yang merupakan bentuk kecaman yang ingin ia sampaikan atas kasus yang pernah ia tangani sebelumnya sebagai pengacara.

Lagu tersebut adalah 'Ganster Sambo' itu akan rilis bulan Desember. Dia juga menambahkan akan merilis lagu 'Putri Malu dan Hukum yang Tak Tahu Malu'.

"Ini Sambo yang nanti diceritakan dalam video klipnya akan berbeda dengan kasus Sambo," ujarnya. 

Dia menargetkan semua lagu yang telah ia buat bisa dipublikasikan karena ia sudah bermusik sejak puluhan tahun lalu. "Justru lebih dulu jadi seniman daripada jadi pengacara. Pengamen sudah dari tahun 1993, tahun 2000 jadi pengacara," kata dia.

Saat ditanya soal fokus pekerjaannya, Deolipa menuturkan akan menjalankan semuanya secara berbarengan yaitu menjadi pengacara dan sekaligus jadi musisi.

"Kita nggak akan bisa fokus, di musik dan pengacara nggak akan fokus tapi 'jadi' akhirnya, lihat aja deh," ujar Deolipa.