Liputan6.com, Jakarta Peristiwa duka menyelimuti pertandingan sepak bola Arema vs Persebaya dengan skor 2-3, pada Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Dalam peristiwa itu sebanyak 125 jiwa lebih dinyatakan tewas dan 180 lainnya mengalami luka-luka.
Pertandingan sepak bola yang seharusnya menjadi sarana hiburan menjadi mencekam akibat tragedi berdarah ini. Hingga detik ini masih terus dilakukan pengusutan untuk penyebab kericuhan yang menelan korban jiwa.
Banyak korban berjatuhan dalam tragedi ini mulai dari anak-anak, dewasa, orang tua karena berdesak-desakan dan mengalami sesak nafas karena terkena gas air mata. Tim ambulance gratis Malang Strudel beserta ambulance Malang Raya bergerak cepat dengan membantu evakuasi korban di malam itu.
Advertisement
Baca Juga
Informasi
Disampaikan Teuku Wisnu yang mendapat informasi dari Kresna driver Ambulance gratis Malang Strudel, saat tiba di lokasi situasi yang ada belum kondusif. Banyak mobil aparat terbakar, penonton yang berhamburan keluar stadion panik mencari bantuan karena banyak yang pingsan dan luka-luka.
"Kami langsung bergerak berusaha untuk membantu sebisa mungkin dengan menurunkan tim dan ambulance gratis Malang Strudel untuk membantu mengevakuasi korban di lokasi. Saat ambulance tiba di lokasi langsung bekerja membantu para korban kerusuhan dan melarikan mereka ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan secepatnya," kata Teuku Wisnu yang mendapat laporan dari timnya di lokasi.
Advertisement
Belasungkawa
Dari tragedi tersebut, suami dari Shireen Sungkar yang juga owner Malang Strudel ini ikut berbelasungkawa. Ia mengucapkan duka cita yang mendalam untuk warga Malang Raya yang menjadi korban kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Sebisa mungkin kami berusaha membantu dengan apa yang kami miliki. Saat ini, kami semua berdoa, semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk keluarga korban yang ditinggalkan dan juga kita semua sebagai warga Indonesia yang benar-benar sangat berduka dengan peristiwa ini," ungkap Wisnu.
Harapan
Teuku Wisnu pun berharap apa yang terjadi dalam dunia sepakbola ini menjadi kejadian terakhir kali. Dirinya tak ingin kejadian serupa terulang kembali.
"Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi," pungkas Teuku Wisnu.
Advertisement