Sebanyak 40 Gerai Baru Disiapkan Reddog hingga Akhir Tahun 2022

Kim Hongyel, CEO Reddog, mengatakan pihaknya akan menambah banyak gerai baru dan memperluas jaringan mereka ke berbagai kota di Indonesia.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 20 Nov 2022, 10:59 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2022, 14:10 WIB
Gerai Kuliner di Mal
Gerai Reddog di mal Jakarta. (Dok. IST)

Liputan6.com, Jakarta Reddog sedang bersiap melakukan ekspansi pembukaan gerai-gerai baru mereka. Perusahaan rintisan (startup) di bidang kuliner Hotdog dan Topokki ini dalam waktu dekat akan menambah 40 gerai baru sampai akhir tahun 2022.

Disampaikan oleh Founder sekaligus CEO Reddog, Kim Hongyel, menurutnya Reddog akan menambah gerai-gerai baru dan memperluas jaringan mereka ke berbagai kota di Indonesia. Bahkan, gerai baru akan tiba di Indonesia Timur.

"Jika berbicara tentang ekspansi, pada tahun ini Reddog optimis untuk membuka sebanyak empat puluh gerai baru, termasuk memperluas jaringan dengan merambah bisnis kelima belas kota di Indonesia," ujar Kim Hongyel menjelaskan dalam keterangan kepada wartawan.

Saat ini, Reddog telah memiliki 40 gerai di 12 kota seluruh Indonesia. Sepanjang 2022 ini, Reddog diklaim telah mencatatkan penjualan mencapai Rp100 Miliar pada periode Januari hingga November.

 

Masih Terus Berekspansi

Gerai Kuliner di Mal
Gerai Reddog di mal Jakarta. (Dok. IST)

Kim Hongyel menambahkan, Reddog terus berupaya untuk melakukan ekspansi pada tempat-tempat yang belum terjangkau. Saat ini, beberapa kota besar sedang proses pembangunan untuk pembukaan gerai baru.

Wilayah-wilayah yang dimaksud antara lain adalah Batam, Lampung, Makassar, Manado, Semarang, Yogyakarta, Solo, hingga Samarinda.

Dijelaskan juga bahwa nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembukaan gerai baru cukup bervariasi. Untuk pembukaan gerai dengan skala kecil membutuhkan biaya sebesar Rp200 juta, skala medium Rp300 juta, dan untuk skala besar membutuhkan dana sebesar Rp400 juta.

“Persaingan bisnis FnB di Indonesia sangat menarik untuk dicermati, dengan adanya persaingan yang semakin ketat, hal tersebut justru dapat memacu agar lebih kreatif dan inovatif, dan tentunya sesuai dengan tren yang terus berkembang,” ungkap Kim Hongyel.

 

Memperhatikan dan Meningkatkan Kualitas

Disebutkan juga oleh Kim Hongyel, Reddog tidak hanya berfokus pada inovasi produk. Namun Reddog terus memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan, mengingat FnB adalah kebutuhan semua masyarakat, sehingga dengan cara tersebut dapat merangkul lebih banyak konsumen. Pihak Reddog berharap mereka bisa menjadi idaman dan tujuan bagi masyarakat luas.

Selama ini, ciri khas yang unik dan menjadi nilai jual utama Reddog adalah penyajian makanan yang fresh karena makanan dan minuman dibuat ketika terdapat pesanan. Sehingga konsumen dapat menikmati produk Reddog dengan kondisi produk dalam keadaan baru matang.

 

Melihat Langsung Pembuatannya

Selain itu, hal lain yang menjadi nilai jual dari Reddog adalah para konsumennya yang dapat melihat langsung proses pembuatan produk yang dipesan. Selama ini, Reddog menerapkan konsep Open Kitchen, sehingga konsumen dapat melihat proses pembuatan produk tersebut dari awal mempersiapkan bahan baku, hingga proses penyajian produknya kepada konsumen.

Desain dan arsitektur Reddog juga menjadi nilai jual. Corak merah dan putih yang sangat cerah dengan logo yang terbilang unik terkadang menjadi spot foto atau konten favorit para konsumen setia Reddog.

[INFOGRAFIS] Sejuta Rasa Kuliner Indonesia
Indonesia bukan hanya kaya dengan ragam budaya, tapi juga cita rasa masakannya yang khas. Mari berwisata kuliner di tempat-tempat ini.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya