Liputan6.com, Jakarta Panji Tengkorak siap menggebrak layar lebar dalam format animasi. Kabar ini dikonfirmasi rumah produksi Falcon Pictures dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).
Produser Falcon Pictures, Frederica, mengatakan, film Panji Tengkorak dalam format animasi akan diperkuat sejumlah bintang kondang antara lain Donny Damara, Denny Sumargo, dan Aghniny Haque.
“Sutradaranya, Daryl Wilson. Prosesnya sampai recording, hari ini (19 Desember 2022) terakhir recording-nya sama teman-teman aktor,” kata Frederica saat berbincang dengan Showbiz Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Film animasi ini akan tayang di bioskop. Jika sukses, Frederica berjanji akan memproduksi Panji Tengkorak versi live action. Berikut 6 fakta dari balik layar film animasi Panji Tengkorak.
1. Pertama Buat Denny Sumargo
Ini kali pertama Denny Sumargo “tampil” dalam film animasi dan langsung didapuk mengisi suara tokoh utama, Panji. Kali pertama diajak, bintang film Miracle in Cell No. 7 pesimistis. Ada dua faktor yang mendasari.
Pertama, ia tak terlalu dekat dengan Panji Tengkorak.
“Dulu tahu pas masih kecil. Kedua, aku sebagai aktor lebih senang kalau enggak animasi. Kita lebih bisa menyombongkan akting, tapi ternyata film animasi lebih sulit karena suara kita benar-benar harus perfect,” ia menjelaskan.
Advertisement
2. Aghniny Haque Mau Mundur
Para bintang Panji Tengkorak tidak mengisi suara melainkan voice acting. Aghniny Haque mengaku ini jauh lebih susah. Kali pertama reading skrip, bintang film Qorin mau mundur karena ragu.
“Reading pertama saja aku mau mundur. Bisa engga ya, gue? Pas dijalani tuh berbanding terbalik, ingus aku sampai keluar pas recording. Karena pernapasan, adegan perang harus terengah-engah napasnya,” Aghniny Haque bercerita.
3. Dulu Upi, Kini Daryl
Frederica membenarkan, proyek Panji Tengkorak semula berkonsep live action dengan sutradara Upi. Naskahnya pun digarap Upi. Persiapan dimulai namun di tengah jalan ada kendala.
“Tidak ada kesepakatan biaya (produksi) sama Upi. Kita on hold dulu proyek itu. Akhirnya kita bikin versi animasi karena kami pikir, Panji Tengkorak itu datang dari komik silat dan sangat dekat dengan animasi, dengan pendekatan 2D dan 3D,” urai Frederica.
Advertisement
4. Mengapa Harus Animasi?
Frederica menjelaskan Panji Tengkorak menyapa dalam format animasi disertai alasan kuat. “Ada sekitar 250-an orang yang terlibat di sini. Potensinya besar dan dalam industri harus ada yang berani memulai. Kalau enggak, kita akan di situ-situ terus dan main aman,” ujarnya.
Tiap tahun, Frederica sidak ke film market dan melihat di luar dominasi Disney dan Pixar, banyak negara membenahi sektor animasi.
“Kualitas mereka jauh di atas kita tapi di negara-negara lain, yang berkembang pun sama. Maksudnya, Indonesia tak kalah bagus,” Frederica mengingatkan.
5. Rilis 2024
Frederica menyebut Panji Tengkorak diproduksi untuk membangkitkan animasi lokal dan memberdayakan animator Tanah Air. Menurutnya, indutri film animasi Indosnesia harus terus didorong dan disemangati.
“Kita punya banyak animator bagus akhirnya diambil sama Hollywood. Ada yang di Pixar, Marvel, dan Disney. Kenapa kita enggak memulai di industri kita sendiri?” ungkapnya seraya menambahkan, “Ini prosesnya lama, setahun lebih pasti. Proyeksinya akan tayang di bioskop tahun 2024.”
Advertisement
6. Pendekar Aliran Putih
Aghniny Haque pun berharap Panji Tengkorak mengisi minornya jumlah film animasi yang tayang di bioskop. Ia mengaku tak sabar ingin memperkenalkan karakter Gantari yang dimainkannya kepada para pencinta sinema.
“Aku 4 hari dari pagi sampai malam. Aku jadi Gantari di sini. Karakternya sok jagoan. Dia kecil kecil cabai rawit berbanding terbalik sama Panji yang bengis. Gantari pendekar aliran putih membela kebenaran,” ia mengakhiri.