Aji Yusman Tak Tahu Kapan Tepatnya Bayinya Meninggal di Kandungan Sang Istri, Sebelum Dilakukan Operasi Caesar

Liputan6.com, Jakarta Aji Yusman, aktor sinetron Inikah Rasanya, baru saja diterpa kemalangan. Ia harus mengikhlaskan calon buah hat keempatnya yang meninggal saat masih di dalam kandungan sang istri.

Rupanya, ada cerita yang memilukan di balik kejadian ini. Aji Yusman menuturkan bahwa sang istri mengalami suatu kondisi medis yang rupanya sudah ada sejak kehamilan anak ketiga mereka.

"Sebenarnya balik lagi, kita sudah kehabisan kemampuan dan situasi di luar kendali. Seharusnya bisa dilakukan tindakan lebih awal, karena keterbatasan, semua jadi serba telat," kata Aji Yusman mengawali ceritanya saat ditemui wartawan di kediamannya pada Kamis (12/1/2023).

"Kan ada pre eklamsia sama late eklamsia. Sudah ada sejak proses kelahiran normal anak ketiga," sambungnya.

Sayangnya, baik Aji Yusman maupun sang istri tida diberitahu bahwa kehamilan selanjutnya akan lebih berisiko. Sampai pada akhirnya di kehamilan keempat, sang istri mengalami kondisi yang mengkhawatirkan karena tingginya tensi darah.

"Tekanan darahnya sudah tinggi, cuma kita nggak dapat note dari dokter sebelumnya, dengan kesehatan kondisi istri, seharusnya nggak boleh hamil lagi. Akhirnya di kehamilan ini, membuat semuanya menurun," beber Aji Yusman.

Kondisi tersebut mengakibatkan sang bayi tak bisa bertahan dan akhirnya meninggal dunia. Bahkan Aji Yusman mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti kapan sang bayinya meninggal dunia.

"Kita baru tau anak nggak ada di usia 6 ke 7 bulan. Pada saat kita mengetahui, dokter yang cocok sama kita bilang, perkiraan (meninggal) sudah tiga atau empat hari yang lalu," ungkapnya.

Ketika mengetahui sang buah hati sudah tak bernyawa di dalam kandungan istri pun, Aji Yusman tak bisa langsung mengambil tindakan operasi caesar. Alasannya, karena ia terkendala masalah biaya. Sampai pada akhirnya Aji Yusman meminta bantuan warganet dan orang-orang di sekelilingnya utuk membantu meringankan biaya rumah sakit.

"Jadi pada saat pemakaman di tanggal 11, tarik ke belakang sudah 7-8 hari. Kami bingung, janin ini meninggal di tanggal berapa, akhirnya rembuk, kita tulis tanggal lahir sama dengan tanggal wafat (dimakamkan)," kata Aji Yusman lagi.