Demam Mesin Keramas AI di China, Cuci Rambut Cuma 13 Menit

Mesin keramas ini dilengkapi sensor inframerah yang mampu mendeteksi kondisi kulit kepala pengguna. Kini, kian populer di kalangan banyak orang.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 26 Apr 2025, 19:36 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 19:36 WIB
Ilustrasi mandi wajib
Ilustrasi mandi wajib. Foto: pexels pixabay.... Selengkapnya

Liputan6.com, Beijing - Industri kecantikan di China tengah mengalami inovasi menarik berkat kehadiran teknologi kecerdasan buatan.

Sejumlah salon rambut di Negeri Tirai Bambu kini memperkenalkan mesin keramas otomatis bertenaga AI yang diklaim mampu mencuci dan membilas rambut pelanggan hanya dalam waktu 13 menit, dikutip dari laman Oddity Central, Sabtu (26/4/2025).

Meski revolusi AI masih dalam tahap awal, beberapa salon rambut di Provinsi Guangdong, khususnya di kota Guangzhou, telah memanfaatkan teknologi ini untuk mempercepat proses layanan. Media lokal menyebut tren ini sebagai "kegilaan keramas AI", karena minat publik yang terus meningkat.

Teknologi Canggih di Balik Mesin

Mesin keramas ini dilengkapi sensor inframerah yang mampu mendeteksi kondisi kulit kepala pengguna. Berdasarkan hasil deteksi tersebut, mesin akan secara otomatis memilih jenis sampo dan metode pencucian yang sesuai dengan tipe rambut pelanggan.

Seorang pemilik salon di Distrik Tianhe menjelaskan bahwa mesin AI ini menawarkan berbagai mode pencucian, mulai dari pencucian cepat, normal, hingga tambahan waktu serta mode pancuran.

Tak hanya itu, pelanggan juga bisa memilih tingkat intensitas pijatan kulit kepala—dari ringan hingga kuat. Mesin ini bahkan memiliki pengaturan khusus untuk rambut panjang dan pendek, memberikan pengalaman yang lebih personal.

 

Harga Terjangkau, Respons Beragam

2. Disisir Saat Basah
Keramas tanpa mengeringkan rambut ternyata memicu rusaknya rambut. (Sumber Foto: pixabay.com)... Selengkapnya

Saat pertama kali diluncurkan, layanan ini dibanderol seharga 9,9 yuan. Namun karena popularitasnya yang melonjak, harga kini naik menjadi 19 yuan. Meskipun demikian, tarif ini masih jauh lebih murah dibanding layanan serupa yang dilakukan secara manual.

Sayangnya, tidak semua pelanggan puas. Di platform media sosial Weibo, beberapa pengguna mengeluhkan bahwa pijatan dari mesin terasa menyakitkan, bahkan ada yang merasa hasil cucian tidak maksimal.

"Saya sudah coba, tapi kulit kepala saya malah sakit," tulis salah satu pengguna.

"Mesinnya cuma semprot busa dan bilas air. Bagian belakang kepala saya nggak tersentuh sama sekali. Akhirnya harus saya bilas ulang sendiri," keluh pengguna lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya