Liputan6.com, Los Angeles - Penyebab kematian rapper Coolio akhirnya terkuak, lepas setengah tahun lebih setelah kematiannya. Dilansir dari People, Jumat (7/4/2023), ia mengalami overdosis fentanyl, heroin dan methamphetamine secara tak sengaja.
Fakta ini diumumkan oleh Koroner Pemeriksaan Medis Wilayah Los Angeles.
Dalam laporan yang didapat People, sang rapper “Gangsta’s Paradise” ini juga diidentifikasi mengalami sejumlah kondisi. Mulai dari cardiomyopathy yang belum dispesifikasi, asma, dan penggunaan phencyclidine. Hal-hal ini ikut berkontribusi dalam insiden yang merenggut nyawa sang raper pada 28 September 2022 lalu.
Advertisement
Menurut situs Cleveland Clinic, cardiomyopathy adalah penyakit yang mempengaruhi otot jantung. Akibatnya otot bisa mengeras, membesar, atau menebal, sehingga membuat jantung sulit memompa darah.
Sementara Phencyclidine atau PCP, adalah obat yang menyebabkan halusinasi.
Coolio Meninggal di Rumah Teman
Seperti diketahui, Coolio meninggal dunia saat berada di rumah temannya. Saat itu sang rapper beranjak ke kamar mandi, tapi pria dengan nama asli Artis Leon Ivey Jr ini lama tak keluar-keluar. Saat dipanggil pun ia tak menyahut.
Akhirnya setelah pintu kamar mandi dibuka, Coolio ditemukan tak sadarkan diri. Saat paramedis tiba, Coolio dinyatakan sudah tak bernyawa.
Advertisement
Perjalanan Karier Coolio
Coolio adalah pria kelahiran Monessen, Pennsylvania, yang namanya meroket di genre rap pada era 90-an.
Tahun 1996, ia menerima piala Grammy untuk kategori Best Rap Solo Performance atas lagunya, "Gangsta's Paradise,” yang menjadi soundtrack film Dangerous Minds.
Coolio Masih Manggung Jelang Meninggal Dunia
Hingga pengujung usianya, Coolio masih aktif di jagat musik. Salah satunya dengan tampil di event Riot Fest yang digelar pada 18 September 2022, kurang dari dua minggu sebelum kematiannya.
Advertisement