Liputan6.com, Jakarta Musisi Posan Tobing kembali menjadi perbincangan di kalangan warganet setelah diduga melakukan penghinaan terhadap musisi Tantri Kotak dengan mengatakan mirip pembantu atau Asisten Rumah Tangga (ART).
Penghinaan yang dituduhkan kepada Posan Tobing terungkap melalui potongan video viral di media sosial, yang berasal dari konten YouTube milik Uya Kuya.
Posan menyadari bahwa potongan video tersebut menyebabkan dirinya dicurigai menghina Tantri Kotak, dan dampaknya adalah mendapat hujatan dari sejumlah warganet.
Advertisement
"Buat para netizen di Indonesia, saya ingin meminta maaf jika kalian merasa tersinggung, tetapi saya bukanlah yang mengucapkan kata-kata tersebut," kata Posan Tobing ketika diwawancarai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
Â
Klarifikasi
Posan menjelaskan bahwa dalam konten yang diunggah oleh Uya Kuya sembilan bulan lalu, ia sedang menjelaskan proses bergabungnya Tantri dan Chua dengan grup musik Kotak.
"Kata-kata terkait Chua adalah statemen dari saya, sedangkan tentang Tantri saya hanya menyebutkan bahwa pada waktu itu tidak semua orang setuju dengan keputusan untuk menjadikan Tantri sebagai penyanyi di Kotak. Namun, saya mereferensikannya dan banyak orang di sekitar saya yang berpendapat tentang hal itu. Itu bukan ucapan saya, tetapi orang-orang di sekeliling saya," jelasnya.
Â
Advertisement
Bukan Tipe Orang
Pria yang kini berusia 40 tahun ini menegaskan bahwa dia bukan tipe orang yang merendahkan orang lain, baik dari segi fisik maupun profesinya.
"Saya selalu menghargai sesama manusia. Saya menghormati semua jenis pekerjaan orang sejak dulu. Untuk memahami konteks lengkapnya, jangan hanya menonton potongan-potongan video, karena dosa ada pada yang memotongnya," tambahnya.
Â
Bijaksana
Meskipun banyak orang telah menghujatnya setelah beredarnya potongan video tersebut di media sosial, Posan merasa tidak peduli dengan hal tersebut. Ia fokus pada somasi yang diajukan kepada Tantri, Chua, dan Cella. Dia yakin masalah ini akan selesai di pengadilan.
Posan Tobing juga mengajak warganet untuk lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial dan tidak langsung menyimpulkan sesuatu jika tidak mengetahui fakta sebenarnya.
"Silakan tonton video secara lengkap. Berdosa jika ada yang disembunyikan oleh seseorang, tetapi kalian memaksa saya untuk menjadi orang yang mengungkapkan semuanya," pungkasnya.
Advertisement