Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, dunia musik Indonesia dihebohkan dengan penolakan dari Petty Tunjungsari, putri dari legenda musik Titiek Puspa, atas tawaran Ahmad Dhani. Tawaran tersebut berkaitan dengan pengelolaan royalti lagu-lagu yang dinyanyikan oleh ibunya, termasuk lagu terkenal, "Kupu-Kupu Malam".
Penolakan ini muncul di tengah suasana duka setelah kepergian Titiek Puspa yang telah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga hingga masyarakat di Tanah Air. Ahmad Dhani yang dikenal sebagai musisi dan produser, berencana untuk menagih royalti dari sejumlah musisi yang pernah membawakan lagu-lagu Titiek Puspa.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu musisi yang menjadi sorotan adalah Ariel NOAH. Ahmad Dhani ingin menggunakan sistem lisensi langsung (direct licensing) untuk mengurus hak cipta lagu-lagu tersebut. Namun, Petty Tunjungsari menolak tawaran ini dengan tegas.
Advertisement
Dalam penjelasannya, Petty menyatakan bahwa keluarganya telah mempercayakan pengelolaan royalti lagu-lagu Titiek Puspa kepada Musica Studios, label rekaman yang sudah lama mengurus hak cipta karya-karya ibunya.
Ia merasa bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah royalti, terutama setelah kehilangan ibunya yang sangat dicintainya.
Reaksi Beragam dari Publik
Penolakan Petty terhadap tawaran Ahmad Dhani tidak hanya menjadi berita di kalangan musisi, tetapi juga menarik perhatian netizen. Banyak komentar yang muncul di media sosial, menyarankan agar Dhani memberi waktu terlebih dahulu kepada Petty yang baru saja kehilangan ibunya.
Hal itu menunjukkan bahwa publik merasa siapapun harus bersikap lebih sensitif kepada putrii Titiek Puspa. Di sisi lain, ada juga yang berargumen bahwa urusan hak cipta dan royalti tak bisa menunggu, karena menjadi hal yang penting dalam industri musik.
Advertisement
Musica Studios sebagai Pengelola Royalti
Musica Studios yang telah ditunjuk oleh keluarga Titiek Puspa untuk mengurus royalti, sudah berpengalaman dalam menangani hak cipta lagu-lagu dari berbagai artis. Dengan pengelolaan yang profesional, mereka diharapkan dapat menjaga keutuhan dan nilai dari karya-karya Titiek Puspa. Petty pun merasa yakin Musica Studios dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Kami sudah bekerja sama dengan Musica Studios sejak lama, dan mereka memahami nilai-nilai yang kami pegang,” ujar Petty dalam pernyataan di hadapan awak media, belum lama ini.
Ia menekankan pentingnya memiliki pengelola yang mengerti, sekaligus menghormati karya seni yang telah diciptakan oleh ibunya. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa ia menolak tawaran Ahmad Dhani.
Dalam industri musik, pengelolaan royalti adalah hal yang krusial. Banyak musisi yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan hak mereka. Oleh karena itu, keputusan Petty untuk tetap bersama Musica Studios menjadi langkah yang dianggap bijak, terutama dalam situasi yang emosional ini.
Kesedihan yang Mendalam
Kepergian Titiek Puspa tentu meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga dan penggemarnya. Petty, sebagai anak, merasakan kehilangan yang sangat besar. Ia mengaku bahwa saat ini masih dalam proses berduka dan belum siap untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan royalti atau bisnis.
“Saya baru saja kehilangan ibu saya. Ini adalah waktu yang sulit bagi keluarga kami,” ungkap Petty dalam pernyataannya.
Ia berharap agar semua pihak dapat menghormati masa berduka yang sedang mereka alami. Dalam situasi seperti ini, dukungan dari publik dan penggemar sangat berarti bagi keluarga Titiek Puspa.
Dengan penolakan ini, Petty seolah ingin menegaskan bahwa keluarga akan selalu mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan dan menghormati warisan yang telah ditinggalkan oleh Titiek Puspa.
Momen ini bukan hanya tentang royalti, tetapi juga tentang menghargai perjalanan hidup seorang seniman yang telah menginspirasi banyak orang.
Advertisement
