Liputan6.com, Jakarta Sinead O’Connor kini telah dibaringkan di peristirahatan terakhirnya. Ia dimakamkan pada Selasa (8/8/2023) kemarin, di Bray, County Wicklow, Irlandia.
Dilansir dari People, ribuan orang ikut mengantar jenazah Sinead O’Connor, meski prosesi pemakamannya sendiri dilakukan secara privat. Para penggemar berkumpul di sekitar rumah yang ditinggali mendiang selama 15 tahun terakhir, mengenang kiprah Sinead O’Connor yang selama hidupnya menyuarakan berbagai isu. Mulai dari Black Lives Matter, Gay Pride, hingga masalah pengungsi.
Pemandangan menarik terlihat saat keranda yang berisi jenazah Sinead O’Connor mulai menuju pemakaman. Para pelayat menyanyikan lagu ikonis yang melambungkan nama mendiang, “Nothing Compared 2 U.” Tak sedikit yang tampak menitikkan air mata dalam momen penuh haru ini.
Advertisement
Setelah pemakaman selesai, para pelayat memainkan lagu-lagu Sinead O’Connor dan juga idolanya, Bob Marley.
Pemakaman Sinead O’Connor sendiri dilangsungkan secara islami, dipimpin oleh Sheik Umar Al-Qadri. Dilansir dari The Irish News, sang imam dari Islamic Centre of Ireland ini pula yang dulu mengislamkan sang penyanyi mualaf.
Prosesi Pemakaman yang Mengharukan
Sheik Umar menjelaskan bahwa pemakaman digelar privat untuk keluarga dan kerabat terdekat.
“Pemakamannya tentu saja digelar privat untuk keluarga, dan prosesinya sungguh mengharukan. Dan kurasa (pemakamannya) mencerminkan keindahan pribadi Sinead,” kata Sheik Umar.
Advertisement
Salat Jenazah untuk Sinead O'Connor
Sang imam menjelaskan bahwa pemakaman ini menjadi cerminan bagi identitas Sinead sebagai orang Irlandia, sekaligus seorang Muslimah.
“Saya, bersama dengan komunitas muslim, melakukan salat jenazah, yang merupakan ibadah saat pemakaman dalam agama Islam, untuk Sinead,” kata sang imam lagi.
Mengenang Sinead O'Connor
Dalam eulogi yang diunggah secara daring, Sheik Umar juga mengenang mendiang yang punya nama islami Shuhada ini sebagai sosok yang teguh mencari jalan untuk mendekatkan diri pada Tuhan, meski mengalami beragam masalah hidup.
"Sinead menghadapi beragam kesulitan, terutama dalam masa awal hidupnya, sebagian besar karena orang dewasa dan institusi yang dia hormati, namun ia menunjukkan keyakinan yang teguh pada Ilahi; kesetiaan yang tak tergoyahkan kepada Tuhan, merupakan kesaksian atas cintanya yang dalam dan abadi untuk Penciptanya," tutur asheik Umar.
Ia menambahkan, "Sinead tak pernah menghentikan pencariannya untuk mengenali Tuhan secara seutuhnya, dan menjadi contoh atas hidup dengan penyatuan mendalam dengan Tuhan."
Advertisement