6 Fakta Badarawuhi di Desa Penari yang Tembus 2 Juta Penonton, 3 Hari Rekam Adegan Dawuh Menari

Film Badarawuhi di Desa Penari telah menembus 2 juta penonton, Rabu (17/4/2024). Sutradara Kimo Stamboel menguak sejumlah fakta dari lokasi syuting.

oleh Wayan Diananto diperbarui 17 Apr 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2024, 18:00 WIB
Aulia Sarah sebagai Badarawuhi dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. Instagram @owliasarah)
Film Badarawuhi di Desa Penari telah menembus 2 juta penonton, Rabu (17/4/2024). Sutradara Kimo Stamboel menguak sejumlah fakta dari lokasi syuting. (Foto: Dok. Instagram @owliasarah)

Liputan6.com, Jakarta Badarawuhi di Desa Penari resmi menembus 2 juta penonton, pada Rabu (17/4/2024). Karya sineas Kimo Stamboel ini menjadi film Indonesia terlaris kedua tahun 2024.

Ditemui di Jakarta, baru-baru ini, Kimo Stamboel mengaku tak terbeban dengan rekam jejak KKN di Desa Penari sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa bersama 10 jutaan penonton.

“Apabila kita bisa menghibur audiens, lalu penonton senang dengan karya saya, saya happy. Kalau angka (jumlah penonton) itu lebih ke produser. Saya lebih mengutamakan fans Badarawuhi,” katanya.

Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkai 6 fakta dari lokasi syuting Badarawuhi di Desa Penari. Akankah, film yang dibintangi Aulia Sarah dan Maudy Effrosina ini tembus 10 juta?

 

1. Syuting 36 Hari

Maudy Effrosina sebagai Mila dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. MD Pictures)
Maudy Effrosina sebagai Mila dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. MD Pictures)

Mengisahkan perjalanan Mila, Yuda, Arya, dan Jito ke ujung Timur Pulau Jawa, Badarawuhi di Desa Penari nyatanya syuting di Jawa Tengah dan sekitar Yogyakarta selama sebulan lebih.

“Sebenarnya setting-nya di Banyuwangi. Cuma look dari yang kita kejar ada di Jawa Tengah. Kami mengarah ke sana karena KKN di Desa Penari juga di sana. Jadi saya harus menyesuaikan. Kami syuting 36 hari,” kata Kimo Stamboel.

 

2. Tarian Autentik untuk Para Dawuh

Claresta Taufan sebagai Ratih dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. Instagram @clarestaufan)
Claresta Taufan sebagai Ratih dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. Instagram @clarestaufan)

Genre horor bukan hal baru bagi Kimoe Stamboel yang dikenal publik lewat film Sewu Dino dan Ivanna. Meski begitu, syuting Badarawuhi di Desa Penari tetap menantang karena unsur-unsur di dalamnya tidak ada dalam film horor karya Kimo Stamboel sebelumnya.  

“Ada tarian, story yang kental tentang ibu dan anak. Mitos-mitos di dalamnya digambarkan dalam skrip secara detail. Saya lebih banyak riset. Tariannya riil, benaran ada. Saya lupa namanya. Kami mengambil satu aliran tari yang autentik lalu diaplikasikan dalam film,” akunya.

 

3. Badarawuhi Abu-Abu

Aulia Sarah di lokasi syuting film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. Instagram @owliasarah)
Aulia Sarah di lokasi syuting film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. Instagram @owliasarah)

Kimo Stamboel berbagi kesan tentang sosok Badarawuhi yang viral sejak bertahun silam gara-gara KKN di Desa Penari. Menurutnya, Badarawuhi punya latar belakang kompleks. Ia penguasa kawasan Angkara Murka. Di sisi lain, Badarawuhi terbelenggu.

“Sebenarnya dia terbelenggu makhluk-makhluk di dalam situ. Dia korban yang dipuja-puja hingga harus melakukan ritual demi makhluk-makhluk di sekitarnya, yang kalau tidak dihibur, akan marah dan memakan manusia. Dia baik sekaligus buruk. Abu-abu,” ulasnya.

 

4. 2 Malam Eksekusi Adegan Badai

Aming sebagai Mbah Buyut dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. MD Pictures)
Aming sebagai Mbah Buyut dalam film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. MD Pictures)

Dalam catatan Kimo Stamboel, setidaknya ada dua adegan yang paling sulit dieksekusi. Pertama, malam-malam hujan badai. Meski muncul sekelebat, persiapannya terbilang lama.

“Itu sekelebat. Kami butuh waktu lumayan lama untuk mempersiapkannya. Kami harus bikin badai yang besar dan riil. Hampir 2 malam mengeksekusi adegan ini. Heavy banget,” tutur Kimo Stamboel.

 

5. 3 Hari di Angkara Murka

Aulia Sarah di lokasi syuting film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. Instagram @owliasarah)
Aulia Sarah di lokasi syuting film Badarawuhi di Desa Penari. (Foto: Dok. Instagram @owliasarah)

Adegan lain yang tak kalah sulit, koreografi para dawuh saat menari di Angkara Murka. Dibingkai dalam beberapa angle hingga terlihat grande, persiapannya tak mudah.

“Kedua, adegan (para dawuh) menari yang ada di Angkara Murka. (Kami butuh waktu) tiga hari untuk mengeksekusi adegan ini. Enggak gampang sih,” paparnya panjang.

6. Framing IMAX Butuh Lebih Detail

Badarawuhi di Desa Penari
Manoj Punjabi memproduksi film Badarawuhi di Desa Penari dalam format IMAX. Trailer dan poster resminya diperkenalkan kepada publik pada Rabu (6/3/2024). (Foto: Dok. Instagram @maudyeffrosina)

Kimo Stamboel memastikan production value maupun kualitas keseluruhan Badarawuhi di Desa Penari lebih baik ketimbang pendahulunya. Semua aspek termasuk yang mengandung unsur mistis sangat dijaga para kru.

“Tim kreatif menjaga keautentikan cerita SimpleMan. Produser juga menjaga. Itu sangat menantang. Kita syuting untuk IMAX yang secara framing butuh lebih detail, enggak boleh ada yang salah. Lalu, koreografi para dawuh,” Kimo Stamboel mengakhiri.  

infografis journal
infografis journal 5 Film Horor Indonesia dengan Jumlah Penonton Terbanyak. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya