Liputan6.com, Jakarta Dunia seni makin menggelora dan mewujud dalam banyak rupa. Salah satunya sejumlah instalasi seni hasil kolaborasi Genexys Wonderlab yang dipamerkan di Grand Indonesia Jakarta dari 21 Juni hingga 21 Juli 2024.
Deretan instalasi seni ini “bertengger” di sejumlah lantai mal dengan tema cinta dan kasih sayang sekaligus menempatkan manusia sebagai inti dari setiap karya. Cinta dan kasih sayang dimulai dari rumah.
Baca Juga
“Manusia merupakan pusat atau inti dari semua karya yang kita sajikan. Temanya cinta atau kasih sayang. Mulainya dari mana? Di Lantai LG, Anda bisa melihat kolaborasi Genexys Wonderlab dengan Sejauh Mata Memandang,” kata Creative Director Wonderlab, Felix Tjahyadi.
Advertisement
Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini, Felix Tjahyadi menyebut lewat karya kolaborasi ini, pihaknya bicara manusia dan bumi sebagai rumah sekaligus masa depan. Cinta sejatinya berasal dari sana.
Menjadi Astronaut dengan Teknologi
Dari lantai LG, pencinta seni diajak ke main atrium West Mall level 1 untuk menjelajah ke luar angkasa. Di sana, ada instalasi seni berupa astronaut berukuran raksasa tengah “melayang,” hendak terbang menuju bulan.
“Kita menjadi astronautnya dengan teknologi dari Genexys dan Wonderlab, kita bisa scan wajah kita dan muncul di wajah astronaut. Kita ke lantai lain, dengan konsep menjelajah ruang dan waktu diakhiri instalasi bulan,” urainya.
Rupanya, instalasi seni perpaduan kearifan lokal dan kecanggihan teknologi ini terinspirasi ungkapan cinta yang sering kita dengar: i love you to the moon and back. Karenanya dalam pameran ini, perjalanan memaknai cinta dimulai dari bumi, terbang ke bulan, lalu pulang.
Advertisement
To The Moon and Back
“Sebenarnya inspirasinya: to the moon and back. Jadi kita mulai dari bumi, menjelajah ke ruang angkasa, lalu kembali ke diri sendiri,” Felix Tjahyadi menjelaskan lalu menyinggung cita-cita anak Indonesia sejatinya dekat dengan teknologi.
“Penjelajahan ke ruang angkasa dengan teknologi tinggi otomatis. Anak-anak kalau ditanya cita-citanya ingin jadi apa, mereka bilang astronaut atau dokter. Profesi yang dekat dengan teknologi tinggi,” pungkasnya.
Dalam sesi konferensi pers dijelaskan bahwa secara umum, instalasi seni dibagi tiga area yakni Main Event di lantai Ground, Main Atrium di lantai 1, dan Rama Atrium di lantai LG. Area-area ini diisi berbagai aktivitas dan teknologi terkini.
Mengedukasi Gen Z dan Alpha
Misalnya, metahuman, virtual influencers, hologram, interactive screen, robotics, projection mapping, integrated AI, motion capture, robodog, dan masih banyak lagi.
Perwakilan Grand Indonesia, Kanina Hanindita menjelaskan, selain menawarkan pengalaman rekreatif selama liburan sekolah, pameran instalasi seni ini menyajikan keseruan edukatif bagi seluruh anggota keluarga.
“Mengedukasi Gen Z dan Alpha, tak cukup dengan penjelasan verbal. Mereka perlu diajak terlibat dan berinteraksi langsung dengan aktivitas-aktivitas edukatif seperti yang ditawarkan Wonderlab, agar tergugah menciptakan hal kreatif dan inovatif,” pungkas Kanina Hanindita.
Advertisement