Liputan6.com, Jakarta Dari ajang kontes kecantian, Frederika Cull menyeberang ke dunia akting dan membintangi Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga. Dalam film karya sineas Rizal Mantovani ini, ia memerankan Maya.
Suami Maya, yakni Andi, kena santet Racun Sangga. Film ini diangkat dari kisah nyata. Untuk mendalami peran, Frederika Cull dipertemukan dengan Maya yang asli. Ia pun membeberkan momen bertemu korban santet.
Baca Juga
“Selama proses pengembangan karakter dan reading dapat kesempatan bertemu Maya yang asli. Beberapa kali malah. Sampai sekarang Racun Sangga ini masih ada efeknya,” kata Frederika Cull.
Advertisement
Dalam sesi wawancara khusus di kantor Liputan6.com Jakarta, Senin (25/11/2024), ia menggambarkan kondisi terkini Maya sang korban santet. Rupanya korban Racun Sangga tak bisa sembuh 100 persen.
Tak Bisa Disembuhkan
Tak heran jika Maya hingga kini tampak trauma dan enggan membuka diri saat bertemu orang baru. Frederika Cull mencoba memahami kondisi kejiwaan Maya selama berinteraksi.
“(Kondisinya) belum tuntas karena Racun Sangga enggak bisa sembuh. Hanya merendah kadarnya tapi pada saat tertentu bisa kambuh lagi. Masih ada traumanya saat (saya) bicara sama dia,” Frederika Cull membeberkan.
Advertisement
Beberapa Sesi Agar Mau Terbuka
“(Butuh) beberapa kali sesi bareng untuk dia mau terbuka. Dia melihat langsung suaminya sakit seperti apa. Kalau Maya, pikirannya tidak terganggu dengan santet, tapi melihat suaminya disantet, itu sangat menyeramkan bagi dia. Secara psikologis dia syok berat,” imbuhnya.
Frederika Cull menyebut, Maya yang asli sebenarnya tidak percaya pada hal-hal gaib atau mistis meski tahu Racun Sangga benaran ada. Saat suaminya ambruk akibat santet, mau tak mau Maya jadi percaya.
Membunuh Secara Perlahan
Pemeran Andi dalam Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga adalah aktor Fahad Haydra yang tahun ini mencetak box office lewat film Vina: Sebelum 7 Hari. Ia juga bertemu langsung dengan Andi yang asli.
“Racun Sangga ini membunuh secara perlahan. (Korbannya) disiksa banget,” Fahad Haydra menuturkan. “Bayangkan orang sekitar harus melihat yang disayangi disiksa dan ya sudah mereka enggak bisa berbuat apa-apa,” Frederika Cull mengakhiri.
Advertisement