Liputan6.com, Jakarta Setelah membintangi 13 Bom di Jakarta, Ardhito Pramono kembali dalam film A Business Proposal yang diadaptasi dari webtoon berjudul sama, dari Korea Selatan. Dalam film karya sineas Rako Prijanto ini, ia memerankan Satrio.
Satrio adalah adik Utama (Abidzar Al-Ghifari). Memerankan tokoh dari film adaptasi dari webtoon bukan mudah. Ardhito Pramono sadar, ia akan dibanding-bandingkan dengan versi serial A Business Proposal dari Korea Selatan.
Baca Juga
Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, pekan ini, Ardhito Pramono tak masalah jika publik membandingkan. Ia menggarisbawahi ini bukan adaptasi serial Korea Selatan melainkan webtoon.
Advertisement
“Dan karya seni dalam cerita pasti ada karakter yang diceritakan seperti apa. Mungkin dari serial sebelumnya, dari webtoon-nya sama tapi memainkan karakter berbeda,” kata Ardhito Pramono.
Mencari Karakter
Skenario A Business Proposal digarap Adhitia Mulya. Maka, para pemain mengikuti plot dan penokohan yang diamanatkan dalam naskah. Ardhito Pramono mendalami karakter Satrio bukan berdasarkan tokoh yang ada di versi serial dari Korea Selatan.
“Bukan mendalami karakter dari pemain yang sudah ada. Gue mencari karakter orang yang gue kenal. Seperti sebelum syuting gue ketemu karakter mirip Satrio, wah ini nih Satrio,” ungkapnya.
Advertisement
Ngobrol Selama 3 Jam
“Dari situ gue ngobrol sama orang itu selama 3 jam. Akhirnya gue dapat karakter Satrio. Oh Satrio tuh begini. Jadi, masing-masing karakter punya warna,” Ardhito Pramono menyambung.
Selain Ardhito Pramono, A Business Proposal yang diproduksi Falcon Pictures dibintangi Ariel Tatum, Abidzar Al-Ghifari, Caitlin Halderman, Indy Barends, Slamet Rahardjo, hingga Indro Warkop.
Tak Bisa Penuhi Ekspektasi Semua Orang
Senada dengan Ardhito Pramono, Abidzar Al-Ghifari tak mau terjebak dalam komentar netizen yang membandingkan para pemain film A Business Proposal dengan versi serial dari Korea Selatan.
Sebuah film memang tak bisa memuaskan harapan semua orang. “Kita enggak bisa memenuhi ekspektasi semua orang. Jadi, biarkan ekspektasi itu terpenuhi dengan sendirinya,” Abidzar Al-Ghifari membeberkan.
Advertisement