Masyarakat Pecinta Bung Karno Minta Film Soekarno Ditarik

Polemik film Soekarno masih terus berkembang.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 17 Des 2013, 14:45 WIB
Diterbitkan 17 Des 2013, 14:45 WIB
film-soekarno-131217b.jpg

Polemik film Soekarno: Indonesia Merdeka! masih kembali bergulir. Setelah resmi dirilis di bioskop Rabu (11/12/2013) lalu, lagi-lagi film besutan Hanung Bramantyo ini dipermasalahkan.

Kali ini, Masyarakat Pecinta Bung Karno (MPBK) dan mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) melancarkan demo di depan kantor rumah produksi PT Tripar Multivision Plus.

"Saya sebagai MPBK dan UBK, pas kami nonton filmnya tidak ada semangat penguasa bangsa. Jangan melecehkan Presiden Soekarno. Seakan-akan Soekarno itu pro Jepang. Apalagi dari keluarga, secara Pengadilan Niaga kami memenangkan, supaya tidak ditayangkan," kata Marlo Tampubolon, koordinator aksi demo di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2013).

Marlo pun mengecam produser Multivision Plus yang dianggapnya mencari keuntungan pribadi semata.

"Kenapa Ram Punjabi berani melakukan ini? Jangan menjual film untuk melecehkan, jangan mencari keuntungan uang semata," tuturnya.

Selain itu, MPBK juga menuntut agar film Soekarno: Indonesia Merdeka! ditarik dari peredaran. Apalagi, Hanung dianggap telah mencoreng tokoh Soekarno seolah-olah mata keranjang.

"Contoh, adegan Soekarno seolah-oleh selalu memikirkan perempuannya, terus masih banyak tokoh-tokoh yang tidak diperlihatkan, kelihatan film ini nggak fair. Terus juga nggak melakukan konsultasi serius dengan anak-anak keturunan Soekarno, itu tandanya tidak menghargai keluarga," pungkasnya. (Ras)

Baca juga:
Judul FIlm Soekarno Salah Tulis?
Di Tengah Sengketa, Film Soekarno Banjir Penonton
Rachmawati: Film Soekarno Memalukan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya