Polisi Tembak 3 Pelaku Curanmor yang Sering Beraksi di Surabaya

Polrestabes Surabaya kembali menindak pelaku kejahatan jalanan yang sering meresahkan masyarakat.

diperbarui 14 Jul 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2019, 10:30 WIB
Penangkapan Ditangkap Penahanan Ditahan
Ilustrasi Foto Penangkapan (iStockphoto)

Surabaya - Polrestabes Surabaya kembali menindak pelaku kejahatan jalanan yang sering meresahkan masyarakat. Polisi menembag tiga pelaku curanmor asal Jember karena melawan petugas saat akan ditangkap.

Ketiga pelaku itu berinisial IE, SR dan SE. Pelaku ditangkap petugas di kawasan Dharmahusada, Surabaya. Akan tetapi, ketika ditangkap, mereka justru menyerang petugas dengan senjata tajam.

"Sehingga pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terukur dengan menyarangkan timah panas di tubuh mereka," ujar Iptu Bima Sakti, Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, seperti dikutip dari laman suarasurabaya.net, Minggu (14/7/2019).

Ia menuturkan, ketiga pelaku ini menggunakan sarana mobil dengan menyasar tempat kos-kosan. Komplotan ini sering mengincar sepeda motor yang terparkir di halaman. Bahkan dari catatan kepolisian, komplotan ini sudah 10 kali melakukan aksinya.

"Dalam sekali aksi di tempat kos, mereka langsung mengambil tiga hingga empat motor," tutur dia.

Kepolisian akan menggelar konferensi pers mengenai kasus tersebut pada Minggu 14 Juli 2019 di Mapolrestabes Surabaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Polisi Tembak Begal di Surabaya

Ilustrasi Begal Motor
Ilustrasi Begal Motor

Sebelumnya, Unit kejahatan dan kekerasan (Jatanras) Polrestabes Surabaya menembak mati seorang begal di Lakarsantri, Surabaya pada Rabu siang,10 Juli 2019.

Pelaku ini dikenal sadis, dan bernama Zianul Fanani (32). Ia ditembak mati setelah melawan ketika akan ditangkap polisi.

Kapolrestabes Surabaya, Komisaris Besar Polisi, Sandi Nugroho menuturkan, Fanani adalah pelaku spesialis jambret yang telah beberapa kali menjambret di Surabaya.

"Pelaku punya kelompok. Mereka hunting di jalan. Tidak melihat apakah itu perempuan, tua atau muda, pokoknya langsung ditarik tasnya. Yang jelas kalau korbannya melawan dia tidak segan melukai dengan senjata tajam. Sekalipun korban yang ditarik itu terbentur aspal, dia tidak peduli," tutur Kombes Pol Sandi, seperti dikutip dari SuaraSurabaya.net.

Saat mengungkap kasus itu, polisi menemukan puluhan kartu ATM, tas, buku tabungan dan jam tangan hasil dari kehajatan pelaku selama ini.

Sebelumnya, polisi sempat melontarkan tembakan ke udara sebanyak dua kali. Akan tetapi, pelaku malah menyabetkan senjata tajam pada petugas.

"Sangat disayangkan, ketika ingin ditangkap, melawan petugas sehingga kami tindak tegas sebagai bukti, apa yang sudah disampaikan di awal, pelaku kejahatan di Surabaya untuk tidak melakukan kejahatan di kota Surabaya," ujar dia.

Kombes Pol Sandi menuturkan akan terus menindak tegas bagi para pelaku kejahatan yang beroperasi di Surabaya. Ia tak segan untuk menembak jika pelaku melawan saat ditangkap oleh petugas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya