Risma Ingin Surabaya Jadi Kota Pariwisata Lewat Festival Ini

Festival seni lintas budaya bertema Surabaya Cross Culture International Folk and Art 2019 resmi dibuka pada Minggu (21/7/2019).

diperbarui 21 Jul 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2019, 18:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Surabaya - Festival seni lintas budaya bertema Surabaya Cross Culture International Folk and Art 2019 resmi dibuka pada Minggu (21/7/2019). Sejumlah negara dari empat benua dan lima provinsi di Indonesia telah menampilkan keunikan budayanya masing-masing.

Jumlah peserta yang berpartisipasi pada 2019 lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) mengharapkan, kegiatan yang digelar setiap tahun bisa menambah kepercayaan dunia internasional terhadap Surabaya. Dia optimistis, peserta Surabaya Cross Culture bakal bertambah pada 2020.

Tujuan mengundang berbagai negara ini, menurut Risma untuk saling mengenal dan mempelajari budaya dari beberapa anak. Hal ini diharapkan juga bisa meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak. Terutama mempersiapkan era perdagangan bebas pada 2020 seperti yang ditetapkan World Trade Organization (WTO).

"Artinya keterbukaan dunia ini sudah menjadi sesuatu yang harus kita siapkan. Ini adalah suatu tantangan, kesempatan, dan peluang untuk kita bisa hidup dibelahan dunia manapun ke depan," ujar Risma seperti dilansir suarasurabaya.net.

Festival lintas budaya pada 2019 diikuti sebanyak 13 negara. Hal itu antara lain Jepang, India, Polandia, Ceko, Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Rusia, Meksiko, Thailand, Italia dan Guangzhou. Korea Selatan terpaksa tidak bisa hadir karena faktor cuaca.

Lalu ada lima lintas provinsi yang turut berpartisipasi yakni Kabupaten Banggai, Pangkalpinang, Kota Solok, Jawa Barat dan Bali.

"Tahun ini, Korea tidak bisa terbang karena ada badai. Kita akan berusaha untuk menambah terus negara yang ikut berperan serta untuk ini. Tapi saya yakin tahun depan akan banyak lagi. Mudah-mudahan ini bisa mengukuhkan Surabaya menjadi kota pariwisata," ujar Risma.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Festival Seni Lintas Budaya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kegiatan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan di Surabaya pada Sabtu, 20 Juli 2019 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur kembali menggelar kegiatan tahunan festival seni lintas budaya tahun 2019 atau disebut Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2019. Perhelatan acara ini kembali diselenggarakan di Surabaya untuk ke-15 kali.

Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2019 ini digelar pada 21-25 Juli 2019. Perhelatan pembukaan acara dengan tema folk art dilakukan pada Minggu, 21 Juli 2019. Festival tersebut mempererat hubungan peradaban antara Indonesia dengan negara lain. Pada 2019, akan diikuti oleh 13 negara dan lima kota dari dalam negeri.

13 negara itu antara lain Jepang, India, Bulgaria, Uzbeskistan, Polandia, Rusia, Timor Leste, Thailand, Meksiko, Republik Ceko, Italia dan dua kota sister city Busan dan Guangzhou. 

Sedangkan lima kota dalam negeri yang mengikuti yaitu Jawa Barat, Kota Bagai-Sulawesi Tengah, Kota Solok-Sumatera Barat, Bali dan Pangkal Pinang-Bangka Belitung.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Antiek Sugiharti mengatakan, cross culture lebih ramai pada 2019 dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, sebanyak 13 negara akan memeriahkan festival ini. Dua di antara 13 negara itu merupakan sistercity dengan Surabaya. 

"Nanti ada 248 peserta yang akan ikut berpartisipasi dari mancanegara. Kemudian 94 peserta dari dalam negeri lintas provinsi," tutur dia, Kamis, 18 Juli 2019. 

3 negara tersebut di antaranya adalah Jepang, India, Polandia, Ceko,Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Rusia, Mexico, Thailand, Italia, Busan, Guangzhou. Sementara itu, lima lintas provinsi di antaranya Kabupaten Banggai, Pangkalpinang, Kota Solok, Jawa Barat, Mengwi.

"Jadi totalnya 359 peserta yang berpartisipasi dari dalam maupun luar negeri. Kami mencoba membuat sesuatu baru lagi agar di tiap eventnya lebih menarik. Biasanya dibuka dengan Festival Remo dan Yosakoi di Balai Kota, kali ini digelar dengan cara yang berbeda," kata dia. 

Antiek mengatakan, konsep yang berbeda tersebut di antaranya penampilan tidak seperti tahun lalu dari para delegasi. Selain itu, akan ada workshop khusus yang melibatkan masyarakat umum, sehingga nantinya masyarakat dapat gabung untuk mengikuti workshop.

"Ya workshop yang melibatkan masyarakat umum ini memang melibatkan masyarakat luas, berbeda sekali memang," ujar Antiek.

Selanjutnya

Liputan6 mengutip dari www.surabaya.go.id untuk kegiatan acara festival seni budaya tersebut:

Dari delapan rangkaian di antaranya festival, parade, welcome dinner, art performance, workshop, city tour, visit culture, dan farewell party. Jadwal kegiatan acaranya sebagai berikut:

1. Minggu, 21 Juli 2019

Pembukaan dan Parade Peserta, lokasinya di Jalan Tunjungan – Balai Kota,

pukul 06.00 – 10.00 WIB

Tampilan Seni, lokasinya di Taman Bungkul, pukul 18.30 – 22.00 WIB

2.Senin, 22 Juli 2019

Visit Culture, lokasinya di Objek Wisata, pukul 08.00 – 12.30 WIB

Welcome Dinner, lokasinya di Balai Kota, pukul 18.00 – 22.00 WIB

3. Selasa, 23 Juli 2019

Workshop, lokasinya di Balai Pemuda, pukul 09.00 – 14.00 WIB

Tampilan Seni, lokasinya di G-Walk Citaraya, pukul 18.30 – 22.00 WIB

4. Rabu, 24 Juli 2019

City Tour/Penanaman Pohon, lokasinya di THP Kenjeran, pukul 08.00 – 12.00 WIB

Tampilan Seni, lokasinya di Ciputra World dan Royal Plaza, pukul 18.30 – 21.00WIB

5. Kamis, 25 Juli 2019

Farewell Party, lokasinya di Balai Kota, pukul 19.00 – 22.00 WIB

Siapkan waktu Anda di akhir pekan untuk datang ke rangkaian acara festival tersebut. Semoga hari libur Anda akan menyenangkan.

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya