Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari melihat buah markisa yang tidak dimanfaatkan dengan benar. Belasan mahasiswa di Sidoarjo membuat inovasi olahan makanan dari buah markisa, yang bermanfaat bagi kesehatan terutama penderita diabetes. Buah markisa diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti sirup, puding, dan keripik renyah.
Buah markisa yang sudah masak, selain bisa dimakan langsung atau dibuat jus, ternyata bisa dimanfaatkan menjadi olahan bervariatif dan meningkatkan harga jual. Seperti yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa Universitas Ma’arif Hasyim Latif, Ngelom, di Sidoarjo, Jawa Timur. Buah markisa diolah menjadi berbagai jenis makanan mulai dari puding, minuman sirup, permen dan crispy.
Ide awal pengolahan buah markisa ini karena banyaknya pohon markisa yang berbuah tapi tidak dimanfaatkan dengan benar. Kelompok mahasiswa ini kemudian mencoba berinovasi mengolah buah markisa agar dapat berguna dan bermanfaat bagi kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Proses pembuatan olahan makanan buah markisa cukup sederhana. Untuk sirup, buah markisa, diambil isinya kemudian dicampur dengan takaran gula dan direbus hingga mendidih.
Sirup markisa yang sudah jadi juga bisa disulap menjadi puding dengan campuran bahan agar-agar atau puding. Jika untuk crispy atau keripik renyah, markisa dipotong-potong sesuai keinginan, lalu dicampur dengan tepung terigu dan telur. Olahan markisa ini bagus bagi kesehatan karena mengandung antioksida yang cocok untuk penderita diabetes.
Seperti yang disampaikan oleh Dita Wahyu Angreni, salah seorang mahasiswi pada acara Liputan6, 3 September 2019.
"Sebelumnya sudah kita uji di dalam kulit markisa itu ternyata mengandung sebuah getah, lha getah itu menimbulkan rasa pahit, maka dari itu kita berinovasi untuk menghilangkan getah dengan menggunakan kapur sirih, kulit markisa sebenarnya tidak berbahaya cuma mengandung getah aja, karena setelah kita uji kulit markisa mengandung antioksidan tinggi yang bisa cocok untuk penderita diabetes, kebetulan di Jatikalang sendiri banyak penderita diabetes, apa salahnya kalau kita mencoba hidup sehat dengan markisa," ujar dia, seperti ditayangkan program Liputan6.
 Yunita Nur Afifah sebagai Dosen Pembimbing Lapangan menuturkan, kalau produk sirup markisa juga sudah dibuatkan. "Kemudian permen markisa dan kripik tentang kulit markisa, nanti selanjutnya follow up untuk desa, mungkin untuk pengembangannya lebih lanjut lagi, kita bisa bekerja sama dengan desa," ujar dia di Sidoarjo.
Dari inovasi ini, pihak pembimbing akan membuat hak paten label untuk olahan makanan dari bahan buah markisa. Sedangkan untuk pengembangannya, pihak kampus dan desa akan bekerjasama dalam pengolahan buah markisa.