Kukuhkan Dua Guru Besar, ITS Miliki 120 Profesor

ITS kembali resmi mengukuhkan dua dosen dari Departemen Kimia Fakultas Sains dan Departemen Arsitektur Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan (FADP) sebagai guru besar.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Nov 2019, 19:30 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 19:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Prof Dr Ir Vincentius Totok Noerwasito MT yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Konstruksi dan Bahan Arsitektur ITS (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali resmi mengukuhkan dua dosen dari Departemen Kimia Fakultas Sains dan Departemen Arsitektur Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan (FADP) sebagai guru besar di Auditorium Gedung Research Center ITS, Senin (18/11/2019). Dengan demikian, ITS telah menggenapkan jumlah guru besarnya menjadi 120 orang. 

Adalah Prof Dr Ir Vincentius Totok Noerwasito MT yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Konstruksi dan Bahan Arsitektur, dan Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD sebagai guru besar bidang Ilmu Kimia pada Sidang Terbuka Dewan Profesor ITS.

Dalam orasi ilmiahnya, Vincentius Totok Noerwasito yang menjadi guru besar ITS ke-119 menyampaikan hasil penelitiannya dengan judul Rancang Bangun Bata Tanah Padat sebagai Solusi Pengadaan Perbataan di Indonesia. 

Totok menuturkan, bata tanah padat tersebut dapat menggantikan posisi bata tanah merah yang sudah tidak direkomendasikan oleh beberapa negara saat ini karena menimbulkan polusi udara. 

Selain dapat dibuat tanpa melakukan pembakaran, jelas Totok, bata tanah padat tersebut juga dapat memadukan fungsi lokal teknologi dengan konsep arsitektur saat ini.

"Bahkan bahan dari bata tanah padat ini juga dapat dipadukan dengan berbagai limbah industri seperti kertas, serbuk kayu, dan lain sebagainya,” papar lelaki kelahiran Surabaya, 1 Desember 1955 ini.

Sementara itu, profesor ITS yang ke-120 yaitu Hamzah Fansuri menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul Material untuk Energi dan Lingkungan: Membran Berbasis Oksida Perovskit dan Geopolimer. Penemuan tersebut tentu menjadi salah satu jawaban atas sumber daya alam fosil yang semakin langka keberadaannya.

Ketua Dewan Profesor ITS, Prof Dr Ir Nadjadji Anwar MSc dalam sambutannya berharap agar kedua profesor baru tersebut dapat menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan baik.

"Sekaligus juga menjadi pemikir permasalahan bangsa Indonesia ini," ungkap dosen Teknik Sipil yang juga menjadi Ketua Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB-PTNBH) tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kata Rektor ITS

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Rektor ITS Mochamad Ashari (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng juga berpesan agar kedua profesor baru tersebut dapat meningkatkan dan mengembangkan pendidikan di ITS sendiri.

"Meningkatnya jumlah profesor ini juga sebagai bukti bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki ITS juga meningkat (kualitasnya)," ungkap guru besar Teknik Elektro tersebut.

Menurut rektor yang akrab disapa Ashari ini, hidup-matinya perguruan tinggi dan bangsa sendiri juga terdapat pada penelitian. Sehingga ketika melihat peluang bonus demografi beberapa tahun ke depan, adanya lapangan pekerjaan yang baru harus disiapkan. Hal itu juga akan mempercepat Indonesia menjadi negara maju.

Namun, lanjut Ashari, hal tersebut juga akan menjadi sebuah bencana jika tidak dilakukan dengan baik. “Oleh karena itu, semoga kita semua bisa memberikan kontribusi dan berinovasi untuk meningkatkan ekonomi negara Indonesia,” tuturnya berharap.

Pada kesempatan ini, Ashari mengungkapkan, selain dua profesor yang dikukuhkan ini, juga akan terdapat dua profesor lagi yang akan dikukuhkan pada bulan Desember mendatang. Di samping itu, juga akan ada dua profesor lagi yang masih menunggu surat keputusan (SK) dari menteri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya