Hasil Pemangkasan Pohon di Surabaya Jadi Pupuk hingga Kerajinan Tangan

Pemkot Surabaya gelar perantingan pohon untuk mengurangi tingkat kerawanan pohon tumbang.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Jan 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2020, 21:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Perantingan pohon di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Sedikitnya 192 meter kubik dedaunan berhasil dikumpulkan dari giat perantingan pohon di Jalan A. Yani, Surabaya, Jawa Timur, sepanjang 400 meter sebelum Taman Pelangi, Sabtu pagi (11/1/2020). Sisa-sisa daun hasil perantingan itupun, kemudian dikirim ke Pusat Daur Ulang (PDU) atau rumah kompos untuk dijadikan pupuk kompos.

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Hendri Setianto mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerawanan pohon tumbang. Perantingan ini merupakan kegiatan rutin. Hanya saja, di tengah puncak musim hujan saat ini, giat perantingan semakin digencarkan.

"Kita laksanakan dengan cara memendekkan (pohon) agar beban dari pohon tidak terlalu berat. Sedangkan untuk sampahnya langsung kita angkut bersihkan. Jadi setelah perantingan, sudah zero (sampah)," kata Hendri, Sabtu pekan ini.

Ia menuturkan, untuk mempercepat proses perantingan, pihaknya menerjunkan 52 pasukan kadaka dan 60 personel kebersihan. Selain itu, lima unit skylift walker, 10 dumptruck dan 2 alat berat, juga terjunkan. Mereka tersebar dan melakukan perantingan secara bersamaan di Surabaya.

"Dengan perantingan ini nantinya kita perawatannya juga tidak terlalu sering, karena kita pendekkan. Paling tidak kita mengurangi risiko pohon tumbang,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Diolah Jadi Pupuk Kompos

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Perantingan pohon di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau, DKRTH Surabaya, Rochim Yuliadi menjelaskan, daun atau kotoran hasil perantingan kemudian dikirim ke PDU yang tersebar di beberapa wilayah Surabaya.

Sampah organik seperti dedaunan, akan dimasukkan ke mesin pencacah melalui conveyor yang berada di PDU, setelah itu ditimbang dan diolah menjadi pupuk kompos.

"Hasil perantingan dikirim ke rumah kompos untuk diolah menjadi pupuk kompos,” kata Rochim.

Sedangkan, untuk batang-batang besar hasil perantingan, kata Rochim, selanjutnya dikirim ke Pengolahan Sampah dan Limbah (PSL) yang berada di Workshop Keputih. Di tempat itu, batang pohon akan diolah menjadi kerajinan tangan, seperti meja, kursi dan peralatan mebel.

"Hari ini dedaunan yang terkumpul sekitar 192 meter kubik. Sedangkan Kamis lalu 9 Januari, dedaunan yang berhasil terkumpul mencapai 288 meter kubik,” pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya