Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat menunda mudik saat Lebaran, dan digantikan pada saat Hari Raya Idul Adha. Hal ini mengingat penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19 di wilayah provinsi semakin luas.
Khofifah Indar Parawansa menuturkan, dari 38 daerah kabupaten/kota di wilayahnya, 18 daerah di antaranya telah dinyatakan sebagai zona merah atau terjangkit COVID-19, dengan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 90 orang.Â
"Dari peta ini kita bisa melihat betapa penyebaran COVID-19 di Jawa Timur harus mendapatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang luar biasa dari kita semua," kata dia, seperti dikutip dari Antara, Senin (30/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Pasien positif terpapar COVID-19 terbanyak berada di Surabaya sejumlah 41 orang, Sidoarjo 10 orang, dan sembilan orang di Magetan. Selain itu, Malang Raya, yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang  dan Kota Batu sebanyak lima orang.Â
Selanjutnya masing-masing tiga orang berasal dari Situbondo dan Lumajang. Dua orang masing-masing dari Kabupaten Kediri, Â Gresik, Blitar dan Jember, serta masing-masing satu orang dari Kota Kediri, Banyuwangi, Pamekasan, Tulungagung dan Jombang.
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di seluruh wilayah Jawa Timur, hingga pukul 16.00 WIB Minggu sore, terdata sebanyak 336 orang, serta 5.071 orang dalam pemantauan (ODP).Â
Agar penularan COVID-19 tidak semakin meluas, Khofifah mengimbau masyarakat Jawa Timur di perantauan tidak mudik pada Lebaran Idul Fitri, yang menurut jadwal jatuh pada pertengahan Mei.
Tradisi mudik Lebaran Idul Fitri, lanjut Khofifah, bisa digantikan pada saat Hari Raya Idul Adha, yang menurut jadwal jatuh pada Juli mendatang. "Semoga badai COVID-19 cepat berlalu dan kita bisa mudik serta beribadah dengan tenang pada saat Hari Raya Idul Adha di bulan Juli nanti," tuturnya.
Advertisement