Sambut Hari Kartini, Khofifah Sebut Perempuan Harus Tetap Tangguh Hadapi Pandemi COVID-19

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, peran seorang perempuan selama masa darurat COVID-19 ini benar-benar sangat diuji di semua lini dan bidang kehidupan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Apr 2020, 11:03 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 11:03 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Momen peringatan Hari Kartini 2020 di tengah pandemi COVID-19 dimaknai berbeda oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

Menurut Gubernur perempuan pertama Jatim tersebut, peran seorang perempuan selama masa darurat COVID-19 ini benar-benar sangat diuji di semua lini dan bidang kehidupan. 

Tidak hanya di sektor domestik rumah tangga, tetapi juga pendidikan, ekonomi, serta kesehatan dengan menjadi garda terdepan penanggulangan COVID-19. 

Hal ini, kata Khofifah, dapat terlihat dari data yang dirilis Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI, mayoritas perawat yang meninggal adalah perempuan. Dari 16 orang perawat yang meninggal akibat COVID-19, 11 orang di antaranya adalah perempuan. 

"Jadi tahun ini bukan lagi berbicara tentang kesetaraan, tapi signifikansi peran dan tanggung jawab yang diemban para perempuan tersebut," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (21/4/2020). 

Di sektor domestik rumah tangga, lanjut Khofifah, perempuan diharuskan ikut turut menjaga keselamatan seluruh anggota keluarga, memastikan tiap anggota keluarga tetap sehat dan terjaga asupan gizi di tengah pandemi COVID-19

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jadi Guru dan Manajer Keuangan di Rumah

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kunjungan kerja ke Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Rabu (11/3/2020). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Belum lagi mereka juga diharuskan menjadi teman sekaligus guru bagi anak-anak selama masa belajar di rumah. Dalam hal ekonomi keluarga, tambah dia, perempuan harus mampu mengelola kas yang masuk dan keluar agar bisa memenuhi kebutuhan selama masa darurat. 

"Bukan tidak mungkin pendapatan keluarga berkurang atau bahkan terkena PHK, sehingga peran perempuan dalam mengatur keuangan rumah tangga sangat dibutuhkan," imbuhnya. 

Khofifah mengungkapkan, tidak ada pilihan lain bagi perempuan selama masa pandemi COVID-19 ini selain tetap berdiri tangguh dengan seluruh peran yang diemban. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya