Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan yang sedang hamil (28) dan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Situbondo, Jawa Timur, tutup usia usai sempat dirawat beberapa hari di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
Pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia dan sedang hamil tujuh bulan itu merupakan warga Kecamatan Panji. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit pada Jumat, 22 Mei 2020 pukul 10:00 WIB.
"Iya benar pasien PDP wanita yang sedang hamil tersebut meninggal dunia. Selama ini dirawat di rumah sakit, karena sesak nafas, batuk dan panas," ujar Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Situbondo, Abu Bakar Abdi di Situbondo, Jumat, 22 Mei 2020, seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Abu Bakar menuturkan, PDP yang sedang hamil dan meninggal dunia itu sebelumnya telah dilakukan tes cepat dan hasilnya nonreaktif.
"Namun demikian, kami juga telah mengirim swabnya dan hingga hari ini belum turun hasilnya, apakah positif COVID-19 atau negatif. Untuk pemakaman jenazah tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19," tutur dia.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo dr Toni mengemukakan, PDP meninggal dunia itu sebelumnya menjalani penanganan medis dan dirawat di ruang Wijaya Kusuma.
"Iya benar PDP wanita yang tengah hamil meninggal dunia memang keluhannya sesak nafas dan batuk," kata dia.
Saksikan Video di Bawah Ini
Bantuan Tiga Ventilator untuk RS Rujukan Corona COVID-19 di Jatim
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim menerima sumbangan tiga unit ventilator. Alat itu akan diberikan kepada rumah sakit rujukan Corona Covid-19.
Tiga ventilator itu berasal dari Yayasan Rumah Kita yang berkomitmen untuk membantu dan mendukung perjuangan tenaga medis. Alat ini peting karena dapat digunakan pasien Corona Covid-19 yang mengalami gangguan pernafasan.
“Kami bersama mitra Sampoerna untuk Indonesia hadir memberikan motivasi dan semangat para tenaga medis," ujar Adrianus, Direktur Yayasan Rumah Kita, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat, 22 Mei 2020.
Selain ventilator, mereka juga menyumbang alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat, alat pelindung wajah, masker, dan lainnya. Bantuan ini akan berkelanjutan dan fokus kepada tenaga medis sebagai garda terdepan.
Rencananya, bantuan selanjutnya berupa rapid test kit dan PCR.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut dan merupakan bentuk kegotongroyongan para dermawan untuk membantu penanganan Corona Covid-19 di Jatim.
“Kami juga telah mendistribusikan 40 unit dan semuanya bantuan dari para donatur,” kata Khofifah.
Advertisement