Jatim Catat Kasus Baru Positif dan Sembuh COVID-19 Terbanyak pada 17 Juli 2020

Pasien meninggal karena Corona COVID-19 bertambah 37 orang sehingga menjadi 1.338 orang di Jawa Timur pada Jumat, 17 Juli 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 17:30 WIB
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur kembali sumbang kasus baru Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia pada Jumat, 17 Juli 2020. Meski demikian, tambahan pasien sembuh dari COVID-19 juga terbanyak di Jawa Timur.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, pemeriksaan spesimen mencapai 29.176 spesimen sehingga total 1.175.462 spesimen. Dari pemeriksaan spesimen, kasus konfirmasi positif COVID-19 yang didapatkan mencapai 1.462 orang sehingga total 83.130 orang.

Dilihat dari sebaran kasus positif Corona COVID-19 terbanyak antara lain Jawa Timur berada di posisi pertama. "Sebaran kasus Jawa Timur melaporkan 255 kasus baru dan sembuh 387 orang," ujar Yurianto, Jumat, (17/7/2020).

Berdasarkan laporan media harian COVID-19 pada 17 Juli 2020, pukul 12.00 WIB, tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 255 orang sehingga total menjadi 17.829 orang. Pasien sembuh dari Corona COVID-19 tembus 387 orang menjadi 8.313 orang.

Di satu sisi, pasien meninggal bertambah 37 orang sehingga menjadi 1.338 orang di Jawa Timur.Angka kematian di Jawa Timur tertinggi di Indonesia. Disusul DKI Jakarta sebanyak 719 orang dan Jawa Tengah sebanyak 285 orang.

Adapun pasien baru Corona COVID-19 terbanyak lainnya di DKI Jakarta sebanyak 253 orang dan pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 139 orang, Jawa Tengah melaporkan kasus positif sebanyak 238 orang dan sembuh 340 orang. Kalimantan Selatan melaporkan 101 kasus baru dan 42 sembuh, Bali melaporkan 86 kasus baru konfirmasi positif COVID-19 dan sembuh mencapai 88 orang.

Sumatera Utara melaporkan 83 kasus baru dan 21 sembuh, Sulawesi Selatan mencatat 83 kasus baru dan 112 sembuh, Sumatera Selatan melaporkan 67 kasus positif Corona COVID-19 dan 25 sembuh, Kalimantan Tengah melaporkan 58 kasus baru dan 80 sembuh.

"18 provinsi melaporkan kasus baru di bawah 10 dan enam provinsi tidak ada penambahan kasus baru sama sekali," ujar dia.

Ia menambahkan, provinsi itu antara lain Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pasien Sembuh dari Corona COVID-19 di Jawa Timur

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Pasien sembuh bertambah 1.489 orang sehingga total menjadi 41.834 orang. Di satu sisi, pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 84 orang sehingga menjadi 3.957 orang.

"464 kabupaten kota sudah terdampak COVID-19 pada hari ini. Lakukan pemantauan terhadap 46.493 orang," kata dia.

Yurianto menuturkan, kasus positif COVID-19 yang didapatkan dari hasil tracing yang agresif dilakukan Dinas Kesehatan. Kemudian dilakukan pemeriksaan testing masif kepada kontak erat sehingga ditemukan kasus dengan tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, Yurianto mengimbau untuk menjalankan isolasi ketat jika tidak akan menjadi sumber penularan baru.

"Upaya tracing agresif seluruh kasus konfirmasi sekalipun tanpa gejala bisa diidentifikasi, kalau tidak teridentifikasi jadi sumber penularan, mari sama-sama kurang penularan," tutur dia.

Ia mengingatkan untuk mengubah kebiasaan dengan menjalankan protokol kesehatan antara lain menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

"Cara ini bisa kita pakai untuk putus mata rantai. Kita sebagai subyek dan obyek perilaku menuju adaptasi baru. Kita harus produktif dan harus aman dari COVID-1919 kita bisa laksanakan bersama, tidak menyerah. Kita bisa melakukan ini,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya