Masalah Permukiman di Tengah Pandemi Jadi Sorotan saat Peringatan Hari Habitat Dunia

Perayaan Hari Habitat Dunia 2020 mengusung tema "Pemukiman Untuk Semua: Masa Depan Perkotaan yang Lebih Baik".

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2020, 19:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Jalan MERR IIC Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Persoalan permukiman yang dialami oleh hampir seluruh negara di dunia ini, termasuk permukiman yang kumuh dan para tunawisma akan menjadi topik utama dalam pertemuan dari Peringatan Hari Habitat Dunia atau World Habitat Day 2020.

Adapun perayaan Hari Habitat Dunia 2020 mengusung tema "Pemukiman Untuk Semua: Masa Depan Perkotaan yang Lebih Baik".

"Permasalahan pemukiman menjadi penting dan mendesak di tengah pandemi COVID-19," ujar Direktur Eksekutif UN Habitat (Badan Program Pemukiman Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa), Maimunah Mohd Sharif saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Surabaya, Senin, (5/10/2020), seperti dikutip dari Antara.

Hal ini, menurut dia, karena masyarakat membutuhkan perlindungan yang cukup di dalam rumah serta fasilitas sanitasi yang memadai saat pandemi, karena rumah dan air sangat dibutuhkan dalam kondisi ini.

"Masyarakat butuh rumah yang layak, tidak hanya atap dan lantai saja. Rumah sangat penting saat pandemi ini, karena ketika kita terkena lockdown, maka dibutuhkan tempat tinggal di rumah. Kalau kita tidak ada rumah, bagaimana bisa tinggal di rumah?" ujar Maimunah.

Oleh karena itu, persoalan permukiman yang dialami oleh hampir seluruh negara di dunia ini, termasuk permukiman yang kumuh dan para tunawisma, akan menjadi topik utama atau bahasan utama dalam pertemuan hari habitat dunia.

Terutama di era pandemi seperti sekarang ini, tentunya hal ini akan menjadi bahasan yang sangat menarik dan sangat penting.

Oleh karena, kata dia, nanti akan ada diskusi panel, baik daring maupun luring untuk membahas ini. Nantinya, diskusi ini akan diikuti oleh 193 negara anggota PBB. Hingga saat ini, yang daftar untuk mengikuti diskusi panel ini sebanyak 900 peserta dari berbagai negara di belahan dunia ini.

"Panel nanti akan terdiri dari berbagai tema. Tentu saja yang tidak lupa kami akan membahas bagaimana terkait inklusivitas, gender, anak muda, dan lainnya dalam penanganan pemukiman untuk semua. Kami harus memastikan bahwa setiap orang bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak," tutur dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kampung Tangguh Jadi Sarana Penanganan COVID-19

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) hadiri pertunjukan kesenian bertajuk “Sawunggaling Anak Dunia”. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan permukiman di perkampungan menjadi salah satu kunci penyelesaian penanganan COVID-19 di Kota Surabaya.

Dengan tidak mengubah budaya perkampungan di tengah kota, masyarakat lebih bisa bertanggung jawab untuk penanganan COVID-19 di lingkungan terdekatnya masing-masing.

"Kami merealisasikan ini dengan program yang namanya Kampung Tangguh. Jadi bagaimana permukiman bisa dimanfaatkan juga sebagai sarana penanganan COVID-19," ujar dia.

Peringatan Hari Habitat Dunia 2020 yang selalu digelar tiap hari Senin pertama pada Oktober ini bekerja sama dengan UN-Habitat, badan PBB yang bergerak di bidang pemukiman dan pembangunan kota berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya