Kadispendukcapil Surabaya Minta Maaf ke Yaidah Terkait Masalah Akta Kematian Sang Anak

Kadispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mendengarkan penjelasan dan kronologi Yaidah yang urus akta kematian sang anak ke Jakarta.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Okt 2020, 22:36 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 22:36 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Kadispendukcapil Surabaya mendatangi rumah Yaidah dan meminta maaf. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji beserta jajarannya langsung bersilaturahmi ke rumah Yaidah di Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/10/2020).

Yaidah adalah warga Surabaya yang mengurus akta kematian anaknya ke kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta.

Kedatangan Kadispendukcapil beserta jajarannya itu disambut hangat oleh Yaidah beserta suaminya, Sutarman. Bahkan, saat itu wakil RT juga ikut serta dalam pertemuan tersebut. Jajaran kelurahan juga ikut mengantarkan Kadispendukcapil ke rumah Yaidah.

Dalam pertemuan tersebut, Agus langsung menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Yaidah. Ia ingin mendengarkan secara langsung penjelasan dan kronologi kejadian tersebut.

Akhirnya, Yaidah menjelaskan kronologinya dari awal hingga akhir, termasuk ketika mengurus akta kematian anaknya itu ke Jakarta.

Setelah mendengar kronologi kejadian itu, Agus menuturkan, sebenarnya proses permohonan akta kematian itu penyelesaian-nya di dispendukcapil tanpa harus ke Jakarta.

Oleh karena itu, ia langsung meminta maaf atas nama pribadi dan mewakili Dispendukcapil Surabaya sekaligus mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Begitu mendengar permintaan maaf yang disampaikan langsung oleh Kadispendukcapil, Yaidah pun terlihat lega dan legowo menerima permohonan maaf itu. Bahkan, ia pun mengaku sudah memaafkan jajaran Dispendukcapil Surabaya. "Iya saya maafkan Pak,” ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Uang Transportasi ke Jakarta Diganti

(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Warga Surabaya Yaidah (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Yaidah pun juga sempat menyampaikan saran dan masukan kepada Dispendukcapil Surabaya supaya ke depan pelayanannya lebih baik ketika menghadapi warga.

Setelah mendapatkan maaf dari Yaidah, Agus juga minta izin kepada Yaidah untuk bersedia menerima penggantian tiket transport ke Jakarta. Yaidah pun mengizinkan dan menerima bantuan sebagai pengganti tiket transportasi ke Jakarta. "Iya Pak (saya izinkan),” kata Yaidah kepada Kadispendukcapil sembari menerima bantuan tersebut.

Menurut Agus, ini dilakukannya sebagai bentuk rasa kepedulian kepada warga Surabaya. Yaidah mengaku lega dan mau menerima bantuan sebagai pengganti tiket transportasi ke Jakarta.

"Alhamdulillah beliau mengizinkan dan menerimanya. Beliau sudah legowo menerima permohonan maaf kami dan terus terang saya lega. Karena sebagai sesama manusia sudah tidak ada masalah lagi,” tegasnya.


Bakal Ada Evaluasi

(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Yaidah bersama suami di rumahnya (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Oleh karena itu, ia menyatakan, masalah ini sebenarnya sudah selesai sejak satu bulan lalu. Namun begitu, ia memastikan akan melakukan evaluasi internal di Dispendukcapil Surabaya.

Termasuk pula penanganan kepada Staf yang memberikan informasi tidak utuh kepada Bu Yaidah dan akhirnya menimbulkan masalah.

"Alhamdulillah ini sudah selesai, karena akta kematian anaknya sudah diterima tanggal 23 September lalu dan asuransi yang menjadi haknya sudah selesai juga beberapa saat setelah itu, dan terakhirnya beliau sudah memaafkan kami semua, itu yang paling penting dan perlu digaris bawahi bagi kami," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya