Pemkab Sidoarjo Tak Kasih Kendor Razia Protokol Kesehatan

Tercatat pelanggar protokol kesehatan menjadi 500 orang pada pekan ini dari sebelumnya sekitar 800 orang di Sidoarjo, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 04:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Operasi yustisi protokol kesehatan di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur tidak menggendorkan razia yustisi protokol kesehatan meski jumlah pelanggar protokol kesehatan menurun.

Tercatat pelanggar protokol kesehatan menjadi 500 orang pada pekan ini dari sebelumnya sekitar 800 orang.

Kasatpol PP Kabupaten Sidoarjo Widyantoro Basuki menuturkan, meskipun jumlahnya mengalami penurunan tidak membuat anak buahnya kendor saat melaksanakan razia yustisi penerapan protokol kesehatan.

"Kami tidak mengendorkan razia yustisi protokol kesehatan," ujar dia di sela sidang pelanggaran protokol kesehatan di GOR Sidoarjo, seperti dikutip dari Antara, Jumat, (6/11/2020).

Ia mengatakan, tujuan razia bukan hanya jumlahnya, namun meningkatkan kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Pria yang akrab dipanggil Wiwid ini menjelaskan, denda yang diterapkan pada persidangan ini sebesar Rp100 ribu per orang.

"Besaran denda merupakan wewenang mutlak hakim. Dana yang terkumpul kemudian dimasukkan ke kas daerah Sidoarjo," ucapnya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sidoarjo Menuju Zona Kuning COVID-19

[Fimela] ilustrasi virus Corona
Ilustrasi virus Corona | unsplash.com/@adamsky1973

Sementara itu, Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono menuturkan, bukan hanya warga yang tidak memakai masker yang ditindak, tetapi ada juga pemilik usaha makanan yang tidak menyediakan tempat untuk mencuci tangan.

"Saat ini, Sidoarjo menuju Zona kuning. Kurang sedikit lagi. Kurang 0,1. Beberapa daerah seperti Waru yang pernah menjadi kluster penyebaran, saat ini sudah berhasil menjadi zona hijau. Kami berharap disiplin masyarakat terus meningkat agar Sidoarjo bisa meraih zona hijau," ujarnya.

Cak Hud, sapaan akrab Hudiyono, menjelaskan di era kehidupan baru seperti saat ini, disiplin mematuhi protokol kesehatan merupakan hal mutlak.

"Sebelum ditemukan vaksin COVID-19, vaksin terhebat saat ini ya mematuhi protokol kesehatan seperti rajin memakai masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya