Liputan6.com, Surabaya - Dalam dua pekan ke depan, Universita Airlangga (Uaniar) Surabaya bakal membatasi aktivitas di kampus untuk mencegah penularan viurs corona COVID-19 yang kini kembali meningkat. Aturan pembatasan tersebut berlaku mulai 3 hingga 17 Januari mendatang.
"Kami mengeluarkan surat edaran kepada civitas Unair untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk mengantisipasi penularan COVID-19 usai libur akhir tahun," kata Rektor Unair Mohammad Nasih di Surabaya, Selasa, 5 Januari 2021.
Nasih mengatakan kebijakan membatasi aktivitas di kampus diambil karena pihaknya tidak mengetahui kegiatan staf dan akademisi selama beberapa hari libur jelang akhir tahu, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Bukan lockdown, hanya saja kami tidak tahu dua minggu terakhir saat libur panjang staf ke mana saja pergi dan berliburnya. Oleh karena itu, sebelum ke kampus kami minta memastikan yang bersangkutan tidak membawa virus yang berpotensi menular pada yang lainnya," katanya.
Selama waktu pembatasan, civitas Unair bisa datang ke kampus jika membawa tes usap PCR dengan hasil negatif.
Tes usap ini dilakukan maksimal H-7 sebelum datang ke kampus. Jika tidak berkenan melakukan tes usap PCR, mereka diminta melakukan pekerjaan di rumah untuk sementara.
"Kami mengikuti perkembangan COVID-19 di Surabaya juga, karena sedang ada peningkatan kasus maka kami mencegah adanya kegiatan di kampus yang bisa jadi penyebaran virus corona," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Sejumlah Sivitas Unair Positif COVID-19
Prof. Nasih mengakui sejumlah civitas Unair positif COVID-19. Namun, hal tersebut tak lepas dari mobilitas mereka di luar kampus.
"Tidak mungkin juga Unair steril, pasti ada. Penanganannya kami serahkan tergantung lokasinya, misal rumahnya di Sidoarjo ya ditangani Pemerintah Kabupaten Sidoarjo," ujarnya.
Meski membatasi kegiatan di kampus, Prof. Nasih tidak melarang jika ada dosen dan mahasiswa yang bertemu untuk melakukan konsultasi tugas akhir, asalkan kedua pihak bersedia dan menerapkan protokol kesehatan.
"Kebijakan kerja dari rumah ini fleksibel, akan melihat perkembangan COVID-19 juga. Apalagi saat ini tidak ada kegiatan belajar mengajar, jadi tugas-tugas bisa dikerjakan secara daring," katanya.
Advertisement