DPRD Minta Pemkot Surabaya Perhatikan Klaster Perkantoran Usai Libur Panjang

Pemerintah Kota Surabaya diminta pertimbangkan kembali agar pekerja kantoran bisa bekerja dari rumah atau work from home.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jan 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2021, 08:00 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat memperhatikan klaster perkantoran pada saat masuk kerja pertama usai libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 pada Senin, 4 Januari 2021.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, menyarankan agar diberlakukan kembali sistem work from office (WFO) atau bekerja di kantor dan work from home (WFH) atau bekerja di rumah, Minggu, 3 Januari 2021.

"Untuk swasta atau instansi non-pemkot bersifat imbauan. Untuk instansi Pemkot Surabaya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya bisa buat kebijakan yang mengatur," katanya, dilansir dari Antara.

Sedangkan untuk warga yang baru saja mudik, kata dia, Pemkot Surabaya bisa melayani swab test di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya sebagaimana aturan yang sudah dibuat dan pendaftaran sebaiknya bisa dilayani secara daring.

"Screening kesehatan melalui laman lawancovid19.surabaya.go.id agar kembali disosialisasi dan segera ditindaklanjut," katanya.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkuat Sosialisasi dan Edukasi

Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Menurut dia, sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan perlu terus di perkuat agar benar-benar menjadi kebiasaan baru dengan melibatkan semua unsur masyarakat. Selain itu, kata dia, kampung tangguh perlu di revitalisasi dengan dukungan dan pendampingan dari pemkot.

Hal sama juga dikatakan Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotimah. Ia mengatakan secara aturan aparatur sipil negara (ASN) tidak boleh mudik pada saat libur tahun baru.

Namun, lanjut dia, jika ada terpaksa harus mudik baik ASN maupun swasta maka sepulangnya harus memperhatikan kondisi yang dialaminya misalnya demam dan batuk yang mengarah tanda-tanda suspect COVID-19.

"Guna preventif dan promotif bagi dirinya sendiri dan lingkungan ada baiknya memastikan dengan kesadaran sendiri untuk melakukan swab di Labkesda atau di Puskesmas terdekat," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya