Polda Jatim Siapkan Tim Khusus Usut Dugaan Pelecehan Seksual di Sekolah SPI Batu

Selain tim tersebut, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, gelar perkara dugaan kasus kekerasan itu juga segera dimulai.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Mei 2021, 19:18 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 19:18 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) menyiapkan Tim Khusus dalam naungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Psikologi untuk menyelesaikan dugaan kasus kekerasan seksual di sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu.

Selain tim tersebut, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, gelar perkara dugaan kasus kekerasan itu juga segera dimulai.

"Sudah kami lakukan tindak lanjuti, kami telah membentuk tim, membuat konstruksinya, melakukan gelar perkara yang dalam minggu ini," ujarnya, Senin (31/5/2021).

Gatot mengatakan, langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor serta terduga korban dan berkoordinasi dengan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA).

"Kemudian untuk pemanggilan berikutnya, untuk dugaan pelaku itu akan kami panggil setelah dilakukan pemeriksaan pada korban-korban," ucapnya.

Gatot menyampaikan, pihaknya akan menangani kasus dugaan kekerasan seksual ini secara profesional. Merujuk pada laporan, keterangan dan bukti-bukti. Namun Gatot masih belum membeberkan secara rinci mengenai bukti tersebut karena masih dalam wewenang penyidik.

"Masih ada di tangan penyidik, itu nanti akan kami dalami berkoordinasi dengan Komnas PA ini," ujar Gatot.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penanganan Psikologi

Gatot menegaskan, pihaknya juga menyiapkan penanganan psikiologi kepada terduga korban. Sebab ada dugaan para korban masih mengalami trauma akibat kekerasan seksual baik fisik dan verbal serta eksploitasi ekonomi.

"Nanti kami koordinasikan, kami menyiapkan dari biro hukum SDM kami akan koordinasi juga terkait masalah pemulihan psikologinya," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya