300 Warga Jatim Diajari Diversifikasi Olahan Ikan, Ini Alasannya  

Sebanyak 300 warga Jatim mendapat pelatihan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara daring.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 16:00 WIB
Daging Ikan di Jatim
Ilustrasi Daging Ikan di Jatim Credit: pexels.com/Stacy

 

Liputan6.com, Surabaya- Sebanyak 300 warga Jatim mendapat pelatihan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara daring. Warga Jatim yang mendapat pelatihan seputar potensi perikanan ini berasal dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.

Menurut Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja pelatihan daring ini telah disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi perikanan yang terdapat di wilayah kerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi, salah satunya di wilayah Provinsi Jatim yang mempunyai potensi hasil ikan laut yang berlimpah.

“Perlu dilakukan terobosan-terobosan pengembangan diversifikasi olahan ikan yang dapat meningkatkan daya jual dan menarik minat masyarakat mengonsumsi ikan,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (4/6/2021).

Diversifikasi olahan ikan berperan dalam menyimpan ikan lebih lama ketimbang dalam kondisi asli, memiliki cita rasa yang berbeda dan dapat dikreasikan, dan tentunya memberi nilai tambah yang lebih tinggi di pasar.

“Dengan sedikit saja menyiasati hasil perikanan masing-masing, misalnya dibungkus dengan menarik perhatian, bapak ibu sekalian dapat menambah keuntungan dibandingkan dengan dijual dalam keadaan segar, yang seringkali merugi karena tidak tahan lama,” ucapnya.

Ia berharap keterampilan dan keahlian yang didapat peserta dari Jatim ini bisa menumbuhkan minat masyarakat membuka usaha olahan produk perikanan, sehingga muncul wirausaha-wirausaha baru melalui e-commerce di bidang perikanan dan kelautan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya