Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Husnul Muarif menyatakan, 1.634 warga Kota Malang isolasi mandiri (isoman) selama pandemi Covid-19 mewabah sejak Maret 2020. Data tersebut, masuk dalam New All Record (NAR) bagi warga yang melakukan Swab PCR.
"Pasien isoman yang masuk di catatan itu yang konfirmasi positif dengan Swab PCR, masuknya di NAR. Itu hitungan selama pandemi," ujarnya, Kamis (22/7/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Husnul mengungkapkan, dari ribuan warga yang pernah menjalani isoman tersebut, untuk saat ini yang masih aktif menjalani isoman di Kota Malang sebanyak 900 warga.
Advertisement
"Kalau pemantauan aktif sekitar 900an sekarang. Itu rata di lima kecamatan," ungkapnya.
Kemudian, untuk yang masuk dalam pantauan di Rumah Sakit (RS) Rujukan maupun Safe House di Kota Malang, saat ini jumlahnya sekitar 436 warga.
Hal itu menjadikan, warga isoman di Kota Malang sendiri memang begitu banyak. Ini dikarenakan, ketersediaan BOR saat ini di RS Rujukan sudah penuh dan melebihi kapasitas.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Zona Merah
Dari ribuan warga yang menjalani isoman selama pandemi Covid-19 itu, prosentase kematiannya sendiri mengalami penurunan dari yang sebelumnya 10,1 persen, saat ini sudah ada di prosentase 7,8 persen kematian saat isoman.
"Untuk kesembuhan kita terakhir turun, karena auto rilisnya NAR semakin banyak. Jadi kita masih dibawah 82 persenan," tandasnya.
Kota Malang sendiri kembali masuk dalam zona merah Covid-19. Hal tersebut terlihat dari data Pemerintah Provinsi Jawa Timur di tanggal (21/7/2021) di mana hanya lima wilayah yang masuk zona oranye dan sisanya masuk dalam zona merah, termasuk Kota Malang.
Advertisement