Liputan6.com, Kediri - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di wilayah Jawa Timur terus menunjukkan angkat penurunan dengan signifikan. Meski begitu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
"Alhamdulillah tingkat keterisian bed di rumah sakit terus menurun signifikan. Semoga terus melandai dan terkendali. Mohon doa dan support semua. Mohon tetap disiplin protokol kesehatan," kata Khofifah saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Kamis, 26 Agustus 2021.
Kondisi BOR di Jatim terus mengalami penurunan dibandingkan tanggal (3/7/2021) lalu. BOR ICU di Jatim dari 78 persen pada tanggal 3 Juli 2021 telah turun 29 persen pada tanggal 25 Agustus 2021 menjadi 49 persen. Kemudian BOR Isolasi dari 81 persen pada 3 Juli 2021 telah turun 52 persen menjadi 29 persen, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Khofifah juga menyampaikan bahwa berdasarkan data per 25 Agustus 2021, jumlah kabupaten/ kota di Jatim yang zona merah hanya tinggal empat, yakni Kabupaten Ponorogo, Nganjuk, Blitar, dan Kota Batu.
Ia tetap meminta warga untuk mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, demi mencegah penyebaran COVID-19.
"Mohon tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar makin banyak zona berisiko rendah. Bahkan kita berharap segera ada zona hijau atau terkendali," kata Gubernur.
Di Jawa Timur, hingga Kamis (26/8) terdapat 378.092 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 334.912 orang telah sembuh, 15.705 orang masih dirawat, dan 27.475 orang meninggal dunia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Â
Â
Upaya Menekan Kasus Covid-19
Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Polisi Nico Afinta meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada para santri di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Kedatangan Gubernur Khofifah dan rombongan disambut para pengasuh Lirboyo, di antaranya K.H. Kafabihi Mahrus dan K.H. Anwar Mansur, serta hadir juga Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Pada kesempatan itu, Khofifahr mengemukakan vaksinasi dilakukan sebagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19, termasuk kepada para santri.
"Ini ikhtiar bagi pesantren vaksinasi bisa memberikan kekebalan kepada para santri terutama bagaimana mereka bisa mencari ilmu tetap bisa maksimal dan bisa sehat," kata dia.
Sementara itu, pengasuh Pesantren Lirboyo Kota Kediri K.H. Kafabihi Mahrus berterima kasih dengan vaksinasi yang dilakukan pada para santri tersebut.
KH Oing Abdul Muid Shohib, pengasuh Pesantren Lirboyo lainnya menambahkan, jumlah santri di Pesantren Lirboyo Kota Kediri ada 36 ribu. Yang usia di bawah 12 tahun ada 3 ribu, sehingga yang masuk program vaksin ada 33 ribu.
"Saat ini yang sudah divaksin 12 ribu yang belum 21 ribu. Ini sudah kami jadwalkan untuk vaksinasi dari DKT (RS DKT Kota Kediri), pelaksanaan sampai 7 September 2021," katanya.
Advertisement