Polisi Lacak Telepon Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Gresik

Terduga JK sempat menghubungi keluarga dekatnya dan mengabari jika motor yang dibawanya untuk kabur dari Gresik terparkir di daerah Bulu dekat Kota Surabaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2021, 18:05 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2021, 18:05 WIB
Ilustrasi garis polisi pembunuhan (Merdeka.com/ Ronald)
Ilustrasi - Rumah korban pembunuhan dipasang garis polisi (Merdeka.com / Ronald)

Liputan6.com, Gresik - Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Gresik, memburu pelaku pembunuhan ibu dan anak di Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo dengan cara melacak telepon yang dipakai pelaku.

Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputra mengemukakan, pelaku berinisial JK yang merupakan suami korban telah mematikan teleponnya.  

"Tentu ini tidak mudah sebab nomor telepon pelaku yang berinisial JK ini sebelumnya bisa dihubungi, namun kini tidak aktif," ucap Wahyu dikonfirmasi di Gresik, Rabu (24/11/2021), dilansir dari Antara.

Informasi sementara, kata Wahyu, diduga pelaku JK sempat menghubungi keluarga dekatnya dan mengabari jika motor yang dibawanya untuk kabur dari Gresik terparkir di daerah Bulu dekat Kota Surabaya.

"Yang jelas bukan orang jauh. Hasil penyelidikan kondisi rumah dalam kondisi baik," tutur Wahyu menjelaskan.

Sebelumnya, terjadi peristiwa pembunuhan di Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo Gresik, dan korbannya merupakan seorang ibu rumah tangga bernama Tiana (55) yang ditemukan dalam keadaan tewas, sedangkan anaknya Lita (25) mengalami luka berat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Kronologi

Kepala Dusun Bambe Budiono mengatakan kejadian bermula dari seorang tetangga korban bernama Mirah yang curiga terhadap kondisi rumah yang masih tertutup rapat, padahal sudah siang.

Mirah akhirnya memberanikan diri masuk ke rumah korban melalui pintu belakang dan saat pintu dibuka melihat Lita anak korban tergeletak tak berdaya dengan tubuhnya bersimbah darah.

"Mirah langsung minta tolong dan lapor ke Kepala Desa, setelah itu mereka ramai-ramai membuka rumah korban," ungkap Budiono.

Sejumlah warga kemudian melakukan evakuasi kepada Lita untuk menjalani perawatan medis di RS Ibnu Sina Gresik, karena mengalami luka benda tajam yang cukup parah.

Sedangkan, ibunya Lita berada di kamar ditemukan sudah meninggal dengan kepala tertutup bantal.

Sementara di lokasi kejadian ditemukan barang bukti berupa gunting, tabung elpiji, selimut dan sarung bantal yang ada percikan darah korban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya