BMKG: Hujan Es di Surabaya Berasal dari Awan Cumulonimbus

Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto menyatakan, hujan es yang mengguyur sebagian wilayah Surabaya, berasal dari awan cumulonimbus (Cb).

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Feb 2022, 20:26 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 19:57 WIB
Hujan es mengguyur sejumlah wilayah di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Hujan es mengguyur sejumlah wilayah di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto menyatakan, hujan es yang mengguyur sebagian wilayah Surabaya, berasal dari awan cumulonimbus (Cb).

"Puncak awan Cb dapat menghasilkan butiran es," ujarnya di Surabaya, Senin (21/2/2022).

Penyebab lain, lanjut Teguh, adalah ketika downdraft atau aliran udara ke bawah dari awan Cb cukup tinggi didukung suhu permukaan atau daratan cukup dingin.

"Maka hujan dari awan Cb jatuh dalam bentuk butiran es," ucapnya.

Sebagai informasi, hujan es mengguyur sebagian wilayah Kota Surabaya. Berdasarkan pantauan, beberapa tempat yang kejatuhan es diantaranya, Lakarsantri, Wiyung, Manukan, Kebraon, Wonokromo hingga Tandes. 

"Iya benar, hujan es mas. Rumah ku di daerah Wiyung hujan es, rumah mertua ku di daerah Kebraon juga hujan es. Bahkan atap rumah mertua sampai jebol mas," ujar warga Wiyung Surabaya, Aida kepada Liputan6.com

Sempat Tak Percaya

Hal senada juga disampaikan warga Tubanan Baru, Kelurahan Karang Poh, Kecamatan Tandes, Lilin Andriani yang mengatakan, hujan es ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Ia mengaku kaget dengan fenomena hujan es dirumahnya.

“Waktu itu saya di dalam rumah saat hujan, kok tiba – tiba terdengar seperti benda berjatuhan di atas genteng waktu saya keluar rumah ternyata ada hujan es,” ucapnya.

Dirinya mengaku sempat tidak percaya namun setelah mengambil serpihan hujan yang turun tersebut, ilternyata itu benar hujan es batu.

“Awalnya saya sempat ragu masak ada hujan es di Surabaya, tapi setelah saya mengambil sedikit ternyata iya itu adalah es batu,” ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya