Liputan6.com, Trenggalek - Sekitar 30 balon udara tersangkut pada infrastruktur kelistrikan di Kabupaten Trenggalek.
Manajer PLN UPT Madiun Nur Fajar FU mengatakan, puluhan balon udara itu diamankan setelah perayaan Idul Fitri 2022.
"Menjadi suatu tradisi di beberapa wilayah Jatim bahwa pada perayaan Idul Fitri selalu menerbangkan balon udara, padahal itu membahayakan pasokan listrik," katanya, ditulis Sabtu (14/5/2022).
Advertisement
Fajar mengatakan, selain mengamankan puluhan balon udara juga mengedukasi masyarakat mengenai bahaya yang ditimbulkan saat balon udara yang diterbangkan itu berisiko tersangkut pada infrastruktur kelistrikan, dan menyebabkan gangguan pada jaringan transmisi.
"Kami menerjunkan 40 personel yang tersebar di Tulungagung, Trenggalek dan Ponorogo, ditambah dari pihak Kepolisian dalam proses mengamankan ratusan balon udara itu," katanya.
Sementara Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto mengapresiasi PLN yang mengajak kepolisian untuk bekerja sama dalam mengedukasi masyarakat terkait balon udara.
"Harapan kami, dengan patroli ini gangguan kelistrikan akibat penerbangan balon udara tidak terjadi lagi di tahun berikutnya," katanya.
Patroli
Handono juga meminta anggotanya untuk terus membantu PLN dengan berpatroli mengingatkan masyarakat agar tidak menerbangkan balon udara dan bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik.
"Adanya patroli kami berharap dapat menjadikan pembelajaran kepada masyarakat yang masih menerbangkan balon udara. Ke depannya kami akan terus membantu PLN melakukan pemantauan baik layang-layang dan balon udara yang berpotensi terjadinya gangguan listrik," katanya.
Advertisement