Liputan6.com, Situbondo - Harga cabai rawit di pasar tradisional di Situbondo sejak dua pekan terakhir naik cukup signifikan, yaitu mencapai Rp90 Ribu hingga Rp100 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram
Selain cabai rawit, cabai merah besar juga mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp30 ribu naik menjadi Rp70 ribu per kilogramnya. Harga sayur mayur juga naik, seperti harga tomat dari Rp5 ribu per kilogramnya naik menjadi Rp23 ribu per kilogramnya.
“Hampir semua harga naik. Harga tomat juga naik dari Rp5.000 per kilogramnya menjadi Rp 23 ribu per kilogramnya,”Salah satu pedagang di pasar Induk Situbondo, Suryani, Senin (13/6/2022).
Advertisement
Selain itu, kata dia, harga kebutuhan pokok lainya juga naik, seperti harga tahu satu papan yang semula Rp22 ribu naik menjadi Rp24 ribu per satu papan
Kenaikan sejumlah harga ini terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri kemarin. Semua harga bahan pokok terus naik, termasuk harga daging ayam yang biasanya hanya sekitar Rp27 ribu saat ini sudah tembus Rp38 ribu per kilogramnya.
“Harga telur ayam broiler juga naik, yang biasanya Rp22 ribu sekarang sudah Rp26.500 per kilogramnya. Hanya daging sapi yang harganya staibil yaitu Rp 110 ribu perkilogramnya,”tambah Suryani.
Sementara itu, salah seorang petani cabai rawit di Kecamatan Jangkar, Situbondo, Herman Fauzi mengatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit karena banyak petani yang gagal panen akibat tanaman cabai diserang hama cacar atau busuk buah.
Bisa Terus Naik
“Kenaikan harga cabai rawit saat ini wajar menurut kami, karena petani cabai banyak yang gagal panen, curah hujan yang masih tinggi dua bulan terakhir, menyebabkan tanaman cabai milik petani mengalami busuk buah,”paparnya.
Dia memperkirakan jika kondisi ini terus berlanjut tidak menutup kemungkinan harga cabai rawit akan tembus RP.120 irbu per kilogramnya.
“Jika ini terus berlanjut tidak menutup kemungkinan mendekati Hari Raya Idul Adha, harga cabai akan tembus Rp120 ribu per kilogramnya,”pungkas Herman.
Advertisement