Liputan6.com, Surabaya - Riyadi Slamet, kuasa hukum anak kiai Jombang Mochamad Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi, mengungkapkan kondisi kliennya selama di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.
"Dalam hal ini bukan saya, tapi tim yang bertemu Mas Bechi seminggu yang lalu. Kondisinya sehat," ujar Riyadi saat berbincang dengan Liputan6.com di Surabaya, Senin (25/7/2022).
Riyadi juga menyampaikan bahwa terdakwa MSAT juga tampak tenang saat mengikuti sidang kedua di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Advertisement
"Keluarga juga ada yang menjenguk di rutan, karena itu memang diperbolehkan," ucap Riyadi.
Selain itu, lanjut Riyadi, pihaknya meminta agar persidangan digelar secara offline atau hadir di ruang sidang. Selama ini terdakwa menjalani sidang secara online dari rutan Medaeng.
Riyadi mengungkapkan, permohonan pengajuan persidangan secara offline sudah dilayangkan dalam sidang eksepsi pada 25 Juli 2022.
"Kami berharap persidangan berikutnya digelar secara offline. Ini penting agar menjadi lebih obyektif dan menepis adanya dugaan rekayasa dalam kasus ini," ujarnya.
Riyadi berharap sidang bisa berlangsung secara terbuka dan transparan, karena itu sebaiknya dilaksanakan secara offline. Sebab, bila sidang tetap dilaksanakan secara online, terdakwa bisa dirugikan.
Ia mencontohkan, audio yang diterima ketika sidang online tidak selamanya bagus. Tentu ini merugikan terdakwa karena tidak bisa mengikuti sidang secara sempurna.
Pengamanan Berlebihan
"Kalau alasannya pandemi, saya kira kehidupan saat ini sudah hampir normal seperti sedia kala. Mungkin untuk antisipasi, prokes bisa diperketat. Karena itu, kami sangat berharap terdakwa bisa hadir di ruang sidang secara fisik," ucapnya.
Riyadi juga menyayangkan pengamanan selama persidangan yang dinilai berlebihan, melibatkan ratusan polisi termasuk dari Brimob. Faktanya, tidak ada demo atau pengerahan massa selama dua kali sidang MSAT di PN Surabaya.
"Saya kira pengamanannya terlalu berlebihan. Padahal pendukung dari Mas Bechi yang hadir tidak sampai 10 orang," ujar Riyadi.
Advertisement